Banda Aceh-LintasGayo.co : Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Provinsi Aceh menggelar sosialisasi penanggulangan/pencegahan HIV-AIDS yang disertai dengan pelatihan jurnalistik kepada para kader muda NU. Acara yang dilaksanakan di salah satu hotel di Banda Aceh tersebut menghadirkan menghadirkan dua narasumber yaitu Firdaus Yusuf dan Boy Nasrudin Agus, Selasa (13/10/2015).
Ketua panitia pelaksana, Ismi Amran mengatakan, pelaksanaan program sosialisasi penanggulangan/pencegahan HIV-AIDS yang diiringi dengan pelatihan jurnalistik bertujuan untuk memberikan penguatan kepada internal kader NU dalam peningkatan capacity building.
“Kegiatan ini lebih diarahkan pada peningkatan pengetahuan dan skiil yang lebih detail dalam hal ini adalah bagaimana nantinya pengurus NU atau kader NU mampu menuliskan berbagai pemikiran kedalam sebuah tulisan yang bermamfaat bagi pemahaman masyarakat nantinya,” katanya.
Ismi menambahkan, pelatihan jurnalisik ini juga diharapkan mampu mngmbangkan skill dan minat para kader muda dalam menulis terutama yang memiliki minat dalam dunia jurnalistik, selain untuk mendukung misi dan misi NU dalam menjalankan program dakwah kepada umat.
“Peran NU sebagai organisasi masyarakat Islam belum cukup mewarnai program penanggulangan AIDS hanya dengan melakukan sosialisasi saja, tapi juga harus dikampanyekan dalam bentuk tulisan,” ungkapnya.
Sementara itu, Boy Nasruddin Agus yang memberikan materi teknik dasar jurnalistik dan straight news menjelaskan straight news merupakan jenis berita yang bersifat lugas, singkat dan langsung ke pokok persoalan yang disertai dengan fakta-fakta.
“Biasanya, straight harus memenuhi unsur 5W1H secara ketat dan harus cepat-cepat dimuat karena jika terlambat berita tersebut bisa basi,” paparnya.
Selanjutnya, Firdaus Yusuf yang memberikan materi teknik penulisanfeature menjelaskan pada dasarnya menulis feature sama dengan menulis cerita, yang mmbuat beda adalah kita menulis fakta.
“Dalam feature juga melibatkan tokoh, plot, adegan, dialog, latar, dan lain-lain,” jelasnya.
Dalam penjelasannya, Firdaus mengatakan, banyak yang menghubungkan feature dengan jurnalisme narasi, jurnalisme sastrawi,creative non fiction, dan creating writting.
“Saya sndiri lebih suka pendekatan jurnalisme sastrawi atau jurnalisme narasi, karena “penulis atau saya” terlibat didalam tulisan,” katanya.
Acara sosialisasi HIV-AIDS dan pelatihan jurnalistik tersbut diikuti oleh 20 orang peserta dari berbagai elemen organisasi yang berada di bawah Badan Otonom (Banom) NU di Aceh.
(rilis)