Samsul Bahri Ishad : Selamat Hari Kopi Sedunia “Go Gayo With Organic, Direct and Fair Trade”

oleh
Syamsul SABA
Syamsul SABA
Syamsul SABA

Batam-LintasGayo.co : Salah seorang pengusaha asal Gayo yang kini menetepa di Batam, Kepulauan Riau, Saamsul Bahri Ishad atau lebih dikenal dengan Samsul SABA, mengucapkan selamat hari kopi sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Oktober 2015. Ucapan tersebut ditujukan kepada semua pelaku kopi di Gayo baik petani, toke kopi, pengelola keporasi, pengusaha, eksportir, importir, akademisi dan para penikmat kopi di seluruh dataran tinggi tanoh Gayo.  “Go Gayo with organic, direct and fair trade,” kata Samsul SABA, melalui rilisnya yang diterima LintasGayo.co, Rabu 30 September 2015.

Dengan menuliskan kembali mantra kopi Gayo “Bismillahirrahmannirrahim, Oooo….Siti Kewe, kunikahen ko orom kuyu, wih kin walimu, tanoh kin saksimu, lo kin saksi kalammu,” Syamsul mengatakan kopi bagi kehidupan masyarakat Gayo merupakan rahmat Allah SWT, yang diturunkan ke tanah bak kepingan surga.”Setiap denyut nadi dan nafas ni Urang Gayo adalah kopi, mari kita syukuri nikmat Allah yang telah diberikan di bumi Gayo,” kata Syamsul yang juga pentolan grup band SABA yang kesohor di Tanoh Gayo lewat album-album hit nya.

Dikatakan, petani yang memproduksi dan mengolah kopi mereka dengan pola tanam yang ramah lingkungan (organik) sudah seharusnya mendapat harga yang layak dan adil. “Tidak dengan mudah dan instan membawa kopi dengan cita rasa spesial, untuk membawa itu semua butuh waktu, biaya dan tenaga yang harus kita keluarkan,” ujarnya.

Untuk itu, Samsul berharap kedepan ada komunikasi langsung antara petani dengan pembeli atau penikmat kopi di seluruh dunia, sehingga hubungan bisnis langsung (Direct Trade) terjadi antar mereka. Dan sudah seharusnya semua yang terlibat dalam rantai bisnis kopi harus diuntungkan, tidak seperti apa yang dikatakan oleh Multatuli dalam Novel Max Havellar. “… Maka di sini semakin makmur dan di sana semakin miskin. Itu adalah kehendak Tuhan yang mengharuskan!”

“Bisnis kopi berbeda dengan bisnis yang lain. Dimana bisnis kopi merupakan relasi antara manusia dengan manusia secara langsung, jadi butuh saling kepercayaan dan komunikasi yang terus menerus terkadang lintas generasi. Karena kita tahu juga bahwa bisnis kopi merupakan bisnis yang paling sering diwariskan oleh pemiliknya kepada anak-anaknya,” tegas Samsul SABA.

Ditambahkan, Pemerintah harus hadir dengan kebijakan dan implementasi program yang langsung dapat dirasakan manfaat dan dampaknya oleh petani dan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dibidang bisnis kopi.

“Harapan saya kepada para petani teruslah bekerja membanggakan Gayo dengan produk kopi yang bermutu tinggi dan bekerjalah bersama petani lainnya untuk saling berbagai tentang keberhasilan kopi di masa yang akan datang. Harapan saya kepada para akademisi teruslah melakukan penelitian kopi, InsyaALLAH akan ditemukan varietas kopi yang tahan terhadap perubahan iklim, produksi yang melimpah dengan cita rasa yang luar biasa (spesial). Harapan saya kepada Para Pengusaha bisnis kopi Teruslah bekerja menduniakan kopi Gayo sekaligus juga membumikannya di Indonesia dengan memasuki pasar lokal. Pasar masih terbuka lebar, pintu ekspor dengan spesifikasi khusus dan pasar khusus seperti Roasted Bean coffee masih terbuka lebar terutama di negara-negara Timur Jauh dan Timur Tengah,” ujar Samsul.

“Harapan saya kepada para importir (Trader) teruslah membeli kopi Gayo, setiap biji kopi yang anda beli akan berdampak besar terhadap kesejahteraan petani dan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada kopi.Harapan saya kepada para penikmat kopi Dalam setiap seruputan kopi yang anda dan saya nikmati ada keringat petani mengalir disana, dan marilah kita berdoa agar petani kopi dimanapun berada disejahterakan oleh ALLAH SWT. Dan, teruslah menikmati Kopi Gayo ini dimanapun anda berada di café, warung atau dimanapun anda berada,” timpalnya.

Dia juga berharap, Pemerintah Republik Indonesia membantu para petani dan pengusaha kopi untuk mendapatkan kredit tanpa bunga atau kredit lunak. Fasilitas mereka untuk terus melakukan promosi di luar dan dalam negeri. “Hapus pajak yang tidak produktif dan menghambat pengusaha kopi. Agar pemerintah dapat memberikan bimbingan dalam hal teknologi untuk meningkatkan produksi kopi, memberikan pupuk organik secara cuma-cuma dan mengupayakan insentif kembali kepada petani kopi dari pedagang-pedagang kopi nasional maupun Internasional (trader) serta masyarakat Internasional penikmat kopi dapat berkontribusi untuk kelangsungan peningkatan produksi kopi yang berkualitas di tanoh Gayo dan juga agar dapat meningkatkan taraf hidup petani kopi di Aceh Tengah. Berdayakan petani dengan kebijakan yang memihak kepada keberlanjutan jangka panjang bisnis kopi,” demikian Samsul Bahri Ishad.

(Rilis)

harikopi_samishad-web

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.