Blangkejeren-LintasGayo.co : Tindakan biadab Van Daalen yang menghabisi ribuan nyawa urang Gayo, tahun 1904 akan dibahas di Opsroom Setdakab Aceh Tengah, Sabtu 19 September 2015 pukul 20.00 WIB. Yusra Habib Abdul Gani dan Iwan Gayo dipastikan akan mengisi diskusi The Killing Field Gayo 1904 yang digelae oleh LintasGayo.co itu.
“Bagus sekali. Kegiatan-kegiatan seperti itu mesti rutin dilakukan. Yang tidak kalah penting, ada hasil dan tindak lanjut dari acara tersebut,” kata Syamsuddin Said, penulis buku Njaing di Blangkejeren, Rabu (16/9/2015).
Terkait aksi biadab Van Daalen, ungkap peserta delegasi besar masyarakat Gayo Lues menuntut lahirnya Kabupaten Aceh Tenggara ke Takengon (1965) itu, sudah menuliskannya dalam bagian tulisan dalam buku Njaing. “Satu dalam tulisan Inen Mayak Teri, Singa Betina dari Lembah Leuser. Satu lagi, di tulisan yang berjudul Selimin,” katanya.
Diterangkan Sekretaris Panitia Musyawarah Masyarakat Gayo Lues (1961-1962) itu, untuk menaklukkan Gayo, pasukan Belanda dibagi dalam dua kelompok, yaitu Kolone Koetaradja dan Kolone Kuala Simpang. Kolone Koetaradja berangkat tanggal 8 Februari 1904 menuju Bireuen, Takengon, terus ke Kela Jenat Jagong Jeget menerobos Gayo Lues di bawah pimpinan Overste Van Daalen. Sementara itu, Kolone Kuala Simpang berangkat 12 Februari 1904 di bawah pimpinan Kapten C. Lech Leitner.
“Benteng Tampeng jatuh pada tanggal 7 Mei 1904. Secara teoritis, berarti seluruh wilayah Gayo Lues telah dikendalikan Pemerintahan Belanda yang dipimpin Overstevan Daalen, yang dijuluki Obos oleh orang Gayo,” tuturnya.
Van Daalen, sambung laki-laki yang sudah berumur 81 tahun itu, kemudian mengundang 12 Reje Gayo untuk mendirikan pemerintahan sipil. Namun, tetap di bawah kendali Hindia Belanda. Dalam pertemuan yang berlangsung pada tanggal 2 Juni 1904, Van Daalen mengumumkan 7 butir kebijakan pemerintahnya.
“InsyaAllah sudah saya tulis semua di buku saya. Layout sudah selesai. Besok, saya koreksi. InsyaAllah dalam minggu ini sudah naik cetak. Mudah-mudahan, awal Oktober sudah di Gayo Lues,” tegasnya.
Bagi pembaca yang ingin memiliki buku Njaing, bisa langsung menghubungi Syamsuddin Said di nomor 085297895733, atau ke email: maharapublishing [at] yahoo.co.id.
(AF | DM)