
Redelong-LintasGayo.co : Salah seorang aktivis lingkungan di Gayo, Irwan Yoga alias Kayukul mengatakan dalam beberapa waktu belakangan saat dirinya mengunjungi hutan di kawasan Linung Bulen, Kabupaten Bener Meriah didapati petani setempat menembaki monyet (muni, kedih, kera-Gayo).
Dikatakan Kayukul, Kamis 27 Agustus 2015, kejadian tersebut bermula atas keresahan petani atas serangan monyet yang kerap mengganggu tanaman mereka.
“Mereka (petani) merasa resah, maka ditembaki saja menggunakan senapan angin,” terang Kayukul.
Dilanjutkan, awalnya petani tidak langsung menembaki monyet-monyet itu, melainkan diusir menggunakan bunyi-bunyian. “Namun karena bunyi-bunyian dinilai tidak efektif lagi, maka mereka (petani) menggunakan senapan angin. Akibatnya puluhan monyet mati,” sesal Kayukul.
Dia tak menyalahkan para petani tersebut, menurutnya pengrusakan hutan di kawasan tersebut menjadi penyebab monyet mengganggu tanaman petani. “Hutan tempat mereka (monyet) sudah terambah, mau tak mau mereka harus masuk ke lahan pertanian warga, karena memang dulunya menjadi tempat bermainnya,” ungkap Kayukul.
Dia berhara, ada penanganan serius dari pihak terkait. Mengingat jika dibiarkan terus, maka akan banyak monyet yang mati, dan mengganggu ekosistem hutan di Gayo.
(Wein Mutuah)





