ANAK Gayo di Jakarta yang kini menjadi sineas muda Iqbal Fadly menyebutkan, Film pendek yang mengangkat soal tari Tradisional “Guel” berjudul “Kilau Kerikil” bukanlah film dokumenter seperti disebut-sebut media, tetapi film tersebut adalah fiksi yang diangkat dari kisah nyata guru Guel “Ceh Sahak”, seniman Gayo yang terkenal sebagai penari Guel.
“Kalau disebut dokumenter maka bukan, film kilau keriokil adalah fiksi,” kata Sutradara film Kilau Kerikil pada diskusi yang di gelar di Coffee Simpang 5, jalan Mahkamah, Kota Takengon, Aceh Tengah, Sabtu malam 23 Agustus 2015.
Film yang mengambil view sebagian besar di kawasan hutan itu menceritakan kisah seorang seniman tari Guel Ceh Sahak yang bekerja mencari batu di sungai, dan hanya even tertentu dirinya dipanggil untuk menari.
“Kisah Ceh Sahak diambil lantaran beberapa alasan, pertama beliau adalah seniman yang konsisten, dan papa saya juga seorang murid beliau,” kata Iqbal.
Secara umum film fiksi Kilau Kerikil sudahj menyentuh, baik dari visual maupun senematografinya. Film Fiksi ini terbilang sederhana, hanya mengambil sisi saja saperti dialog yang menjembatani orang tua dengan generasi sekarang, bahkan Iqbal ingin menyampaikan pesan agar generasi muda untuk terus berkarya dalam situasi apapun.
Film kerikil tajam turut dibintangi seniman Ceh Kemara yang memerankan sosok “Cek Sahak”, Zoel Adji, Denang Kin Sako, sementara sutradara Iqbal Fadly, dan Produser Usman Nuzuili. (tarina)