Takengon-LintasGayo.co : Komandan Kodim 0106/Aceh Tengah-Bener Meriah, Letkol Arm Ferry Ismail.S.Sos mengatakan, pelaksanan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 di wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah, berlangsung semarak dan aman.
Hal itu disampaikan Dandim 0106/AT-BM itu saat menjadi irup (pemimpin upacara) penurunan sang saka Merah Putih di Lapangan Sepak Bola, Simpang Tiga Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Senin 17 Agustus 2015 sore kemarin.
Sebelum menjadi irup di Kabupaten Bener Meriah, Dandim 0106 di dampingi ketua Persit KCK Cabang XXII Dim 01016, Ny. Yaneldha Ferry Ismail bersama Forkompimda Aceh Tengah melaksanakan ziara ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Reje Bukit Takengon. Peringatan HUT RI ke-70 di Kabupaten Aceh Tengah berpusat di Lapanga Setdakab Aceh Tengah, dengan inspektur upacara Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin.
Dikatakan, Ferry Ismail saat pelaksanaan upacara di Kabupaten Aceh Tengah, sejumlah atraksi baik kesenian dan lainnya menambah serangkaian peringatan hari kemerdekaan Indonesia semakin semarak.
Sedangkan di Kabupaten Bener Meriah sendiri tepatnya, di Kecamatan Timang Gajah, kata Dandim penampilan drama kolosal yang menceritakan keberanian pejuang Gayo dalam berperang melawan Belanda menambah meriahnya pelaksanaan HUT di dua Kabupaten Gayo serumpun itu.
“Drama kolosal yang dipentaskan oleh siswa SMAN Pintu Rime Gayo itu menambah semarak. Drama kolosal juga digelar di Aceh Tengah tepatnya di Kecamatan Linge,” terang Dandim 0106/AT-BM,
Dilanjutkan lagi, bahwa drama kolosal di dua kabupaten itu, juga melibatkan prajurit TNI dari jajaran Kodim 0106 baik di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Salah satunya adalah SMAN 3 Bener Meriah dan anggota Koramil Model 05/Lampahan yang juga melaksanakan pementasan drama kolosal bercerita perjuangan.
“Letupan suara senjata serta atraksi perang terbuka antara pejuang dengan penjajah Belandan serta jenazah pejuang yang bergelimpangan juga ikut di perankan dalam drama kolosal itu. Termasuk pedang milik Pang Nyerang yang sempat di bawah lari ke Belanda dan akhirnya dikembalikan ke Aceh,” kata Ferry Ismail.
(Rilis/Darmawan)