dr. Olin Aditama*
USIA muda bukan jaminan terbebas dari hipertensi atau tekanan darah tinggi, dengan berkembang nya jaman era teknologi, semakin banyak usia muda yang terkena hipertensi.
Hipertensi adalah suatu kondisi yang diakibatkan karena meningkatnya tekanan pembuluh darah arteri secara terus menerus dan bertahan dalam satu waktu (persisten). Seseorang didiagnosa mengalami hipertensi ketika tekanan darah sistolik (tekanan darah ketika jantung memompa darah/berdetak) lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik (tekanan darah ketika jantung beristirahat) lebih dari 90 mmHg).
Pola hidup tidak sehat merupakan factor pemicu terjadinya hipertensi pada usia muda seperti merokok, makanan junk food, minuman beralkohol, garam yang berlebih, kafein, stres, obesitas, pola tidur yang kurang dan kurang olah raga.
Pada kebanyakan kasus hipertensi, gejala awal tidak diketahui oleh penderita hipertensi. Biasanya seseorang mengetahui bahwa dia mengalami hipertensi setelah ia periksa ke dokter dan mengalami sakit tertentu sehingga hipertensi sering di sebut dengan “silent killer”. Akan tetapi ada sebagian orang yang merasakan gejala awal hipertensi seperti pusing, mimisan, leher terasa sakit (tegang), sakit kepala, kesemutan dan kelelahan.
Apabila kondisi pola hidup tidak sehat ini berlanjut, maka tekanan darah semakin meningkat, hal ini semakin parah apabila hipertensi tidak terdiagnosis dan di obati maka akan terbukanya penyakit tidak menular (PTM) menyerang seperti gagal jantung, stroke, diabetes dan gagal ginjal.
Penyakit Tidak Menular sangat berbahaya apa bila tidak di tangani secara medis, dan sudah banyak terkena pada usia muda produktif antara 25 sampai 35 tahun.
Hal ini tentu menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa yang bergantung pada kualitas generasi muda. Apalagi laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, pada orang dewasa hipertensi menjadi 51 persen penyebab kematian akibat stroke, dan 45 persen kematian karena jantung koroner.
*Dokter di UPTD Puskesmas Ronga-Ronga Bener Meriah