Loyang Mendale dan Gayo Penghuni Awal Ujung Utara Sumatera

oleh
Kerangka manusia Loyang Mendale 2. (LGco_Khalis)

Oleh : Win Wan Nur*

Kerangka manusia Loyang Mendale 2. (LGco_Khalis)
Kerangka manusia Loyang Mendale 2. (LGco_Khalis)

Selama ini ketika kita bicara tentang asal usul Gayo kita hanya bisa mengandalkan kisah dan legenda (kekeberen dalam bahasa Gayo). Sehingga ketika kita berbicara tentang sejarah asal-usul Gayo, kita menemukan banyak sekali kesimpang siuran.

Kisah yang diandalkan sebagai satu-satunya sumber itu bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Dan seringkali penyebab perbedaan itu terkait erat dengan kekuasaan dan dominasi kelompok.

Sebut saja misalnya di Gayo, kalau kita bicara sejarah asal-usul Gayo. Maka dalam semua kekeberen, Gayo lah disebut sebagai penghuni pertama di daerah yang sekarang disebut sebagai Provinsi Aceh. Bahkan beberapa kisah, malah menunjukkan tidak cukup di Aceh, Gayo adalah penghuni pertama di nusantara bahkan ada yang mengatakan orang Gayo lah yang menyebar ke seluruh dunia membentuk suku bangsa yang berbeda.

Sementara di dalam versi Aceh beda lagi ceritanya. Menurut orang Aceh, Gayo adalah orang-orang yang terusir dari pesisir karena takut. Menurut kisah yang beredar di pesisir nama Gayo itu berasal dari sebutan Kayo, yang artinya takut. Bahkan beberapa waktu yang lalu, teman saya Sadri Ondang Jaya, dalam bukunya “Singkil Dalam Konstelasi Sejarah Aceh” menulis bahwa Orang Gayo pindah ke dataran tinggi melalui sungai Singkil.

Tapi benarkah itu semua adalah sejarah?

Sejarah dalam pengertian modern adalah peristiwa atau kejadian, yang nyata (realita) yang telah terjadi atau berlangsung di masa lalu. Dan sejarah sebagai ilmu pengetahuan (science) harus memenuhi syarat syarat ilmiah seperti empiris, objektif, memiliki teori, menggeneralisasikan (kesimpulan umum), dan harus memiliki metode ilmiah. Mulai dari penentuan tema, heuristik (pencarian dan pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran sumber), dan historiografi (penulisan sejarah).

Kita menemukan satu kesamaan dari semua ‘bukti’ sejarah yang diajukan di atas, oleh orang Gayo, pesisir maupun sahabat saya Sadri Ondang Jaya. Semua ‘bukti’ klaim sejarah mereka berasal dari sumber yang tidak bisa diuji kebenarannya.

Jadi jelas, semua kisah itu sama sekali tidak memenuhi syarat untuk bisa dikatakan sebagai bukti sejarah.

Bicara sejarah asal-usul Gayo. Penemuan kerangka manusia pra Sejarah berusia 7500 tahun di Ceruk Mendale oleh tim ahli dari Balar Medan yang dipimpin oleh Ketut Wiradyana mengubah semuanya. Karena penemuan inilah, kita akhirnya benar-benar bisa bicara tentang Sejarah asal-usul orang Gayo dalam pengertian ilmiah.

Sebab dengan penemuan ini, sejarah asal-usul Gayo jadi bisa dibuktikan dan diuji yang tentu saja dengan metode ilmiah yang diakui oleh seluruh komunitas ilmiah di dunia.

Bukti ilmiah pertama adalah uji DNA yang memastikan bahwa kerangka berusia 6500 tahun yang ditemukan itu memiliki DNA identik dengan orang Gayo yang ada sekarang. Selanjutnya banyak bukti-bukti baru lagi yang ditemukan, terkait dengan peradaban manusia di Gayo pada zaman itu. Bukti-bukti yang secara radikal mematahkan teori persebaran manusia di nusantara yang selama ini diyakini semua orang.

Tekait sejarah asal-usul orang Gayo, cukup hanya dengan memfokuskan perhatian kita ke angka 6500 yang menunjukkan usia kerangka yang ditemukan itu. Semua klaim sejarah asal-usul Gayo menurut kisah dan legenda (kekeberen) baik yang versi Gayo, pesisir maupun yang disampaikan sahabat saya Sadri Ondang Jaya gugur dengan sendirinya.

Sebab meski 6500 tahun adalah masa yang sangat singkat dan dikategorikan modern kalau dipandang dari sudut pandang geologi. Tapi itu adalah masa yang sangat lama sekali jika dipandang dari sudut pandang sejarah peradaban manusia.

Dengan berfokus pada angka 6500, semua kisah yang mendasari ‘klaim’ sejarah asal-usul Gayo, baik di pesisir, di Singkil maupun di gayo sendiri langsung terlihat jelas berasal dari masa yang masih sangat muda.

Memang kita tidak akan bisa menemukan angka tahun pada kisah yang mendasari semua klaim ‘sejarah’ itu, sehingga kapan kisah dalam kekeberen itu terjadi tidak dapat secara tepat kita ketahui. Tapi, berdasarkan isi kisah itu. Dengan mengacu pada momen-momen dan istilah yang diceritakan. Kita bisa menelusuri titik terjauh saat momen dalam kisah itu bermula dan titik terjauh kapan istilah yang dipakai dalam kekeberen itu mulai dikenal manusia.

Melalui penelusuran seperti ini kita bisa memastikan. Kalau kekeberen yang ada di Gayo, kisah yang ada di pesisir dan juga Singkil. Semua berdasarkan kisah-kisah yang sudah kentara berbau Islam yang baru masuk ke Aceh pada paruh milenium kedua. Padahal, Rasulullah Muhammad SAW saja lahir 5000 tahun sesudah pemilik kerangka di Ceruk Mendale meninggal.

Jadi dengan ditemukannya bukti arkeologi yang ada di Ceruk Mendale, jelas sudah tidak pada tempatnya lagi kita yang ada di pesisir, Singkil dan juga Gayo sendiri bicara tentang sejarah asal-usul orang Gayo berdasarkan kisah dan legenda .

Fakta sejarah menunjukkan, 6500 tahun silam. Jauh sebelum peradaban yang kita kenal sekarang ada. Orang Gayo sudah menghuni Pulau Sumatera.

Referensi :

Byzantium, The Early, Norwich, John J. 1996

Byzantium, Decline and Fall, Norwich, John J. 1996

Gajosch-Nederlandchs Woordenboek. Hazeu, G.A.J. 1907

History of Hebrew People, CA Barton

Menuju Sejarah Sumatra: Antara Indonesia dan Dunia, Anthony Reid 2010

Nusantara, A History of Indonesia, Vlekke Bernard.1960

Sumatran Politics and Poetics, Gayo History 1900-1989. Bowen, John. R. 1991

Tanah Gayo dan penduduknya. C. Snouck Hurgronje, 1996

The Greatness That Was Babylon, HWF Saggs

The Indianized State of South East Asia, W. Vella .1968

The Seljuks in Asia Minor, Frederick A Fraeger .1961

The Sumerian, SN Kramer

http://the_uighurs.tripod.com/hist.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Proto-Malay

http://aalmarusy.blogspot.com/2010/09/kebudayaan-bacson-hoabinh-dan-dong-son.html

http://anthropologist.livejournal.com/1315039.html

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.