
Takengon-LintasGayo.co : Salah seorang ulama kharismatik Gayo yang juga kandidat doktoral di UIN Ar-Raniry Banda Aceh Tgk. H. Mahmud Ibrahim, MA mengatakan selayaknya sebuah tugu perjuangan di sebuah daerah adalah yang dapat memberi nilai pendidikan dan tranfer nilai perjuangan terhadap masyarakat dan generasinya.
Hal tersebut dinyatakannya ketika menerima silaturrahmi Iklil Ilyas Leube dalam nuansa Idul Fitri 1436 H pada Selasa, 21 Juli 2015 dikediamannya di Jalan Mersa Yong Apu Takengon.
Lebih lanjut ulama mantan Sekertaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah ini menyatakan sangat sayang jika sebuah tugu untuk mengenang perjuangan putra daerah seperti Tugu Aman Dimot hanya sebuah bangunan mati saja.
“Selayaknya sebuah tugu ada relief dan gambar-gambar yang melukiskan peran dan perjuangan putra daerah disana. Ada semacam diorama sekaligus sebagai perpustakaan, buku-buku sejarah yang terkait dengan daerah dan sejarah dapat disumbangkan kesana. Bukan sekedar simbol atau tugu mati saja”, jelasnya.
Kehadiran Iklil Ilyas Leube di kediaman Tgk. H. Mahmud Ibrahim, MA selain bersilaturrahmi juga menyampaikan undangan khusus kepada Tgk. H. Mahmud Ibrahim, MA menjelang pelaksanaan halal bil halal akbar yang akan dilaksanakan pada Minggu, 26 Juli mendatang di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon. [AR]