Pemkab Gayo Lues Akan Terus Bantu Sarana Prasarana Pengolahan Sere Wangi

oleh

Blangkejeren-LintasGayo.co : Sere wangi kini merupakan salah satu komoditas andalan masyarakat di Kabupaten Gayo Lues, karena di daerah tersebut kini terdapat tanaman sebagai bahan baku minyak atsiri itu seluas 30 ribu hektare yang menyebar di sebelas kecamatan di kabupaten gayo lues.

Kecamatan Terangun yang terluas, kemudian Kecamatan Tripe Jaya, Kecamatan Kuta Panjang, Blangkejeren, Dabun Gelang, Blang Jerengo, Rikit Gaib, Pantan Cuaca, Blang Pegayon, Pining dan Kecamatan Putri Betung.

Pemkab Gayo Lues melalui Dishutbun akan terus berupaya membantu sarana dan prasarana untuk masyarakat dalam membudidayakan tanaman sere wangi di kabupaten asal tari saman tersebut.

Program budidaya yang sedang digalakkan oleh Pemkab Gayo Lues, selain untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani setempat juga sebagai upaya menjaga kelestarian hutan dari bencana longsor.

Hal tersebut di sampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Gayo Lues H.Thalib. S.Sos, di perkebunan sere milik nya, beberapa waktu lalu.

Diungkapkan Thalib, dirinya, bersama dengan para petinggi daerah tersebut, sengaja membuka lahan budidaya sere wangi untuk memberi contoh kepada masyarakat. Bahwa budi daya sere itu mudah dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

“Secara kebetulan, tanaman sere ini mampu beradaptasi dengan lingkungan dan dapat tumbuh di bawah naungan pohon. Jadi, tanaman ini juga sebagai upaya mempertahankan hutan tetap lestari masyarakat sejahtera,” ucapnya.

Ia menambahkan, jika di hutan-hutan tersebut sudah ditanam tanaman sere wangi , secara otomatis hutan tidak akan rusak, karena tanaman tersebut dapat mencegah bencana longsor termasuk mencegah terjadi kebakaran hutan.

Dalam upaya pengembangan budidaya sere kepada masyarakat, Pemkab Gayo Lues telah memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat dalam rangka mendongkrak ekonomi petani.

“Upaya lain sudah banyak dilakukan oleh pemerintah , bantuan yang diberikan, mulai dari peralatan teknologi, pondok penyulingan, biaya pengolahan lahan, alat panen sere sampai jaringan pemasaran difasilitasi oleh pemkab,”

Untuk jaringan pemasaran, menurut nya, Pemkab Gayo Lues telah melakukan pembinaan terhadap petani mulai dari kelembagaan sampai dengan pembinan kelompok. Dan memfasilitasi untuk penjualan baik dalam negeri maupun ke luar negeri, dan kini Pemkab telah menanda tangani MoU dengan salah satu pihak investasi yang akan membeli daun Sere Wangi, sehingga kedepan masyarakat tidak perlu lagi mengolah tanamannya menjadi bahan minyak, terang Sekda.

Sementara di tempat terpisah Armada (35) salah seorang petani sere mengatakan, semenjak menjadi petani sere wangi peningkatan ekonomi nya semakin membaik. Dari lahan kebun sere wangi nya seluas 1 hektar biasa nya dapat menghasilkan 70 kilo gram minyak sere per 4 bulan. Untuk harga jual di penampung di bandrol berkisar Rp.150.000 sampai Rp.160.000.

Dia berharap kepada pemerintah daerah agar tetap memperhatikan petani sere wangi, karena sere wangi sudah menjadi komoditi andalan kabupaten tersebut.

(man)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.