
Takengon-LintasGayo.co : Petani jamur tiram yang tergabung dalam kelompok tani Tunes Mude ingin kembali bangkit membudidayakan jamur tiram (delah niken-Gayo:red) setelah beberapa aset termasuk bangunan usaha mereka turut hancur dihayak gempa Gayo 2 Juli 2013 silam.
Sayangnya, keinginan petani yang terdiri dari ibu rumah tangga ini terkendala modal awal untuk bangkit kembali.
“Kami ingin sekali kembali membudidayakan jamur tiram, namun modal awalnya tidak ada,” ujar Siti Raya didampingi rekannya Siti Suharni, Ila Kusuma dan kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Bebesen, Athaullah, Kamis 28 Mei 2015.
Modal yang mereka butuhkan untuk 5 orang anggota kelompok, ditimpali Athaullah sebesar Rp. 10 Juta dengan peruntukan bangunan, bibit dan sarana produksi lainnya.
“Usaha ini cocok sekali untuk ibu rumah tangga, sebelum gempa ibu-ibu ini sudah pernah sukses,” ujar Kepala BPP Bebesen ini.
Untuk pemasaran, kata Athaullah, jamur tiram mulai diminati warga Aceh Tengah, harganya juga menggiurkan. ‘perkilogramnya Rp.40 ribu dan seminggunya 2 kali panen,” ujar Athaullah, (Kh)