Syamsuddin; Pendidikan Aceh Tengah Mundur Karena Pemborosan APBK

oleh
Syamsuddin
Syamsuddin

Jembrana-LintasGayo.co : Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Jembrana Bali, tanggal 19 Mei 2015. Para angota DPRK Aceh Tengah yang ada dalam rombongan masing-masing memiliki titik fokus yang berbeda untuk disoroti.

Syamsuddin, S.Ag MPd, politisi PDIP anggota komisi A DPRK Aceh Tengah misalnya, dalam kunjungan kerja ini menyoroti keberhasilan Jembrana dalam menyediakan pendidikan gratis bagi warganya sejak dari SD sampai perguruan tinggi. Padahal APBD Jembrana dalam setahun hanya 900 Milyar rupiah, yang lebih kecil dari Aceh Tengah dengan penduduk yang lebih banyak dari Aceh Tengah.

Berdasarkan penjelasan yang didengar oleh anggota fraksi PAN ini dari ketua DPRD Jembrana. Hal ini bisa dilakukan oleh Jembrana karena pemerintah kabupaten paling barat Bali ini berhasil merampingkan struktur dinas. Sehingga tidak ada pemborosan anggaran untuk biaya operasional birokrasi.

Sebagai contoh pada tahun 2003 ada lima dinas yang digabungkan menjadi satu. Sehingga saat ini di Jembrana hanya ada 6 Dinas dan 3 badan. Artinya hanya ada 6 kepala dinas yang harus digaji dan diberi tunjangan. Dan menurut penjelasan ketua DPRD Jembrana, justru perampingan ini membuat pelayanan birokrasi menjadi efektif. Malah menurut pengakuan pimpinan parlemen Jembrana ini. Keputusan ini membuat Jembrana menjadi tujuan ‘wisata birokrasi’ no.1 di Indonesia, merujuk demikian banyaknya pejabat pemerintah dan parlemen di Indonesia yang menjadikan Jembrana sebagai tujuan belajar untuk menyelenggarakan birokrasi yang efektif.

Dana yang sebelumnya diboroskan untuk birokrasi ini, dialihkan oleh Kabupaten Jembrana untuk dana beasiswa.

Menurut Syamsuddin, fraksinya sebenarnya sudah beberapa kali menyampaikan kepada Bupati Aceh Tengah tentang perampingan birokrasi ini. Tapi Bupati Aceh Tengah menganggap usul itu sebagai angin lalu. Syamsuddin menengarai bahwa bupati Aceh Tengah malah menjadikan jabatan kepala dinas lebih sebagai nilai tawar secara politis daripada optimalisasi fungsi pelayanan. (Win Wan Nur)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.