
Simpang Jernih-LintasGayo.co : Lengkap sudah penderitaan sarana pendidikan bagi masyarakat Gayo di pedalaman Aceh Timur tepatnya di kemukiman Lokop Serbejadi (Kecamatan Lokop Serbejadi, Simpang Jernih dan Penaron). Sering diberitakan media ini sebelumnya, sekolah-sekolah disana memiliki sarana dan prasana yang minim sehingga mutu pendidikan dipastikan tidak akan maksimal.
Seperti pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Simpang Jernih, Aceh Timur. Sekolah ini memiliki 87 siswa dengan hanya menyertakan satu jurusan saja yakni Jurusan Agribisni Tamanan Perkebunan.
Saat ditemui LintasGayo.co diruang kerjanya, Kepala Sekolah SMKN 1 Simpang Jernih, Ir. Muhammad Yani, S.Pt, M.Si mengatakan saat ini sekolah yang dipimpinnya itu memiliki sarana yang terbatas. Salah satunya adalah ruang dewan guru.
“Kami sangat membutuhkan ruangan dewan guru. Saat ini belum tersedia,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Selain kantor dewan guru, Yani melanjutkan pihaknya juga memerlukan mess guru, karena banyak guru yang tidak memiliki tempat tinggal dan harus menyewa rumah warga. “Sarana lain yang diperlukan adalah pagar sekolah. Ternak warga bebas masuk kesini, itu dikarenakan pagar sekolah tidak ada,” lanjut Yani.
Dikatakan lagi, pihaknya telah mengusul pembangunan sarana tersebut melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur, namun hingga saat ini belum ada titik terangnya. Dan dia pun berharap, ada perhatian khusus Pemkab Aceh Timur untuk membangun sarana pendidikan di pedalaman itu lebih maksimal.
Ditanya soal tenaga pengajar (guru), Yani mengatakan SMKN 1 Simpang Jernih memiliki 15 orang guru. Lima diantaranya berstatus PNS, selebihnya berstatus guru bantu dan guru program SM3T.
(Ismail Baihaqi | DM)