Talk Show RRI Takengon “Kopi Gayo Terunik di Indonesia kini jadi Milik Dunia”

oleh

festival Kopi Gayo3Redelong-LintasGayo.co : Save the Children bersama Pemkab Bener Meriah dan didukung oleh Keurig Green Mountain adakan acara talk show dengan RRI Takengon bertajuk “Kopi Gayo Terunik di Indonesia Kini Menjadi Milik Dunia,” di GOR Redelong, Rabu (22/4/2015).

Acara yang dipandu oleh Bardi Ali dari KP Gayo disiarkan secara langsung di Radio Republik Indonesia (RRI) Takengon pada Frekuensi 93 Mz berdurasi satu jam tersebut dihadiri oleh beberapa nara sumber diantaranya Bupati Bener Meriah Ruslan Abdul Gani, Dr.Surif Mawardi salah seorang  pakar ahli kopi dari Puslit Kopi dan Kakao Jember dan SCF (Ricardo Caivano) dari Save the Children International.

Bupati Bener Meriah Ruslan Abdul Gani dalam program acara Indonesia Menyapa Pendengar RRI mengatakan Pemkab Bener Meriah telah siap menyambut AFTA Asean. “ Kita siap mempromosikan Kopi Arabika Gayo secara baik dengan mengedepankan cara procesing yang sumpurna sehingga kopi Gayo bisa bersaing di dunia Internasional,” kata Ruslan Abdul Gani.

Hadirnya lembaga NGO seperti Save The Children memiliki peranan penting dan strategis utamanya dalam pembinaan petani kopi Gayo secara baik dan terus menerusa sehingga mereka (petani) dapat mengolah hasil panen yang memenuhi standar eskpor serta dapat menjualnya sendiri dalam bentuk green bean.

“Salah satu dukungan keterbukaan kesiapan tersebut adalah keberadaan landasan pacu pesawat di Bandara Rembele yang insyaallah pada 2016 telah dibuka menjadi salah satu landasan terbesar kedua di Aceh setelah Sultan Iskandar Muda, dan ini jelas akan memacu peningkatan taraf hidup ekonomi rakyat khususnya petani kopi dan masyarakat di wilayah tengah Aceh pada umumnya,“  pungkas Ruslan Abdul Gani.

Sementara pakar kopi dari Jember, Dr. Surif Mawardi menyatakan, untuk mempertahankan kelestarian kopi Gayo perlu dibuat kebun induk benih di Kabupaten Bener Meriah.

Pakar kopi yang berjasa untuk mendapatkan sertifikat Kopi Gayo 1 dan Gayo 2 ini juga mengharapkan pemerintah setempat segera mengurus Indikasi Giografis (IG) Kopi Arabika Gayo yang dalam waktu dekat akan berakhir masa berlakunya, hal itu untuk menghindari agar Kopi Gayo tidak dipatenkan oleh negara lain, selain itu perlu menjalin kerjasama dengan pusat riset dalam dan luar negeri.

Sedangkan, Ricardo Caivano dari Save the Children mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan ilmu pengetahuan tentang kopi dan pertanian lainnya agar para petani lebih sejahtera dengan adanya peningkatan pendapatan mereka.

“Save the Children juga menginginkan dengan adanya peningkatan pedapatan tersebut kesejahteraan dan kesehatan petani akan lebih baik sehingga mereka mampu memberikan ASI dan makanan yang baik untuk kelanjutan kehidupan anak-anaknya,” tutup pimpinan pusat save the children tersebut.

(Rahman)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.