Kha A Zaghlul

Empan alias Andaliman rupanya “sesuatu banget” bagi masyarakat Gayo di Lokop Serbejadi Aceh Timur, mereka sangat tersanjung dan merasa sangat diistimewakan jika dibawa oleh-oleh Empan oleh saudaranya dari Gayo Lut, Aceh Tengah atau Bener Meriah.
“Bagi kami, Empan adalah bahan penyedap makanan sangat istimewa, katakan kepada saudara-saudara di Gayo Lut, kalau ke Lokop jangan lupa bawa empan,” kata Berlian, tokoh masyarakat Gayo di Lokop Serbajadi kepada LintasGayo.co, Kamis 19 Maret 2015 lalu di Langsa.
Selain Empan, kata sosok yang dikenal sebagai Gecik Rumpang ini, mereka juga rindu ikan Depik yang hanya ada di danau Lut Tawar. “Depik adalah ikon Tanoh Gayo, kami juga merasa memilikinya, kalau kami dikirimi ya keduanya, depik dan empan,” ujar Kepala Desa Arul Durin ini sembari tertawa.

Bagi masyarakat Gayo, Empan biasa jadi penyedap Cecah yang merupakan sambal mentah berbahan dasar cabai, bawang merah, terasi, garam. Selain itu, juga dijadikan penyedap rasa masakan sayur Masam Jing (Asam Pedas) dan Pengat ikan Bawal (Mas), Mujahir dan Depik.
Empan biasa tumbuh di kebun-kebun disela pohon kopi masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah, banyak tersedia di pasar tradisional di kedua daerah terssebut.[]