Didong lebih diminati di Gayo Lues dan Lokop

oleh
Ceh Didong Ali Amran
Ceh Didong Ali Amran

Takengon-LintasGayo.co : Seni Didong Gayo lebih diminati di daerah lain ketimbang daerah asalnya Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.

“Lebih dari dua kali lipat, animo dan jumlah penonton Didong di Gayo Lues, Lokop Serbejadi Aceh Timur serta perantauan dibanding di daerah disini,” kata Ceh Didong Ali Amran dari klub Sriwijaya Kenawat Lut Aceh Tengah saat ditemui di cafe miliknya di lapangan Bebangka Pegasing, Minggu 15 Maret 2015.

Setidaknya, kata Amran, dalam setahunnya ada 6 kali dia diminta berdidong di Gayo Lues, dan sesekali ke Lokop Serbejadi serta perantauan di Banda Aceh, Medan atau Jakarta.

“Ke Gayo Lues masih sering hingga sekarang, namun ke Lokop sudah agak jarang,” ujarnya.

Ditanya berapa orang yang diboyong jika ke Gayo Lues, Amran menjawab hanya 4 orang ceh dengan 2 orang peningkah tepuk Didong. “Serinen kita di Gayo Lues atau di Lokop mahir juga mengiring tepukan Didong, cuma saja ritmenya lebih cepat dan agresif dibanding kita disini, mereka disana terbiasa dengan tepukan Saman. Nah, kami sebagai ceh mesti pandai-pandai menyesuaikan diri, ujar Amran.

Cuma saja, timpalnya, pecinta didong di kedua daerah tersebut belum ada yang mahir meningkah. “Kita mesti membawa dua orang peningkah didong, satu tingkah tangan, satu lagi tingkah bantal didong, disana belum ada yang mahir,” kata pelantun Didong Lime Manis Gayo yang kesohor beberapa tahun silam ini. (Khalis)

Didong Jalu. (tarina)
Didong Jalu. (tarina)

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.