
Banda Aceh-LintasGayo.co: Kepala Dinas Perkebunan Aceh Thurmizi menjabarkan soal perkebunan sawit yang ditanam di kaki Gunung Api Bur Nitelong, Bener Meriah, sebagian besar bersumber dari dana aspirasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah periode lalu.
“Seharusnya jangan menanam sawit, tapi tanam kopi atau tebu,” kata Thurmizi ketika Didatangi dan ditanya Anggota DPD-RI Rafly Kande terkait konflik manusia dengan satwa di Kantor Dinas Perkebunan, Jeulingke, Banda Aceh, Kamis 5 Maret 2015.
Rafly yang datang ke Dinas perkebunan dalam rangka kunjungan silaturahmi dan untuk mencari masukan terkait program Dinas perkebunan Aceh.
“Akibat tanaman Sawit,sekarang habitat satwa seperti Gajah sudah terganggu,” jelas Thurmizi lagi.
Dijelaskan Thurmizi, masalah izin perkebunan sawit di Bener Meriah bukan dari provinsi, tetapi dari kabupaten. Provinsi baru memberi izin untuk lahan yang luasnya mencapai 200 hektar. (tarina)