[Puisi] Karam, Puisi yang Ternoda, Gelisah

oleh

KARAM

Oleh    : Zuliana Ibrahim

Sebuah kepala sembunyi di bawah kasur,
sehelai rambutnya terjepit di mulut
terlalu dekat mengintip matahari
sepi menipu-nipu,
kepalanya berpaling ke arah timur
matanya keluar darah.
antara terluka atau ditelan dusta
sejengkal nafasnya tersangkut di leher
melempar birahi yang mencekik
kini, kepalanya menghadap ke laut
lidah tergulung,
lekas ia menyembunyikan tubuh yang bau anyir

Takengon, 2015

 

PUISI YANG TERNODA

Oleh    : Zuliana Ibrahim

Kukupas puisi yang ranum dari pecahan kata
terbirit-birit menderetkan makna
spontan sehelai daun menutupi satu kata
gemetar dua jari menyibaknya
puisinya jadi biru terkikis habis
kuanggap ini puisi telanjang
kata-katanya tak lagi perawan
dendam yang terpendam,
gentayangan di balik kamar

Takengon, 2015

GELISAH

Oleh    : Zuliana Ibrahim

Suara-suara yang kutelan senja kemarin
mengejarku ke nyala waktu
bayang-bayang mereka menggerayangi
sampai ke denyut nadi

Takengon, 2015

zulianaBiodata: Zuliana Ibrahim. Bergiat di Komunitas Penulis Anak Kampus (KOMPAK) dan Kenduri Sastra Gayo (KenSas-Gayo) dan juga wartawati di LintasGayo.co

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.