Warga Rikit Musara ke DPR Aceh lapor teror oknum aparat dari Aceh Utara

oleh

adam_wargaBanda Aceh-LintasGayo.co: Masyarakat Kampung Rikit Musara,  Kecamatan Permata, Bener Meriah mengaku kerapkali mendapat teror terkait tapal batas Bener meriah dengan Aceh Utara. Teror yang dilakukan seperti menghancurkan jembatan, merusak jalan kebun dan bahkan suara senjata ke udara.

“Bentuk teror supaya masyarakat pindah dari kampung Rikit,” lapor  Imam Kampung Rikit Musara, Saudin, kepada anggota DPR Aceh asal pemilihan Bener Meriah Adam Mukhlis di ruang komisi V gedung DPR Aceh, Banda Aceh,  Kamis (12/2/2015).

Dilaporkan juga, keresahan lainnya muncul setelah Gubernur Aceh mengirimkan surat kepada Bupati Bener Meriah agar tidak melakukan aktifitas apapun sebelum Tapal batas ditentukan. Sementara sebagian masyarakat memiliki lahan perkebunan di daerah itu.

“Keresahan masyarakat semakin besar, menunggu tindakan gubernur soal tapal batas,”  ujarnya.

Saudin datang ke DPR Aceh bersama Sekretaris Desa Rahman dan dua orang dari masyarakat Rikit Musara. Hadir pula mantan Perwira Penghubung  Kodim Aceh Tengah-Bener Meriah Rusmansyah .

Disampaikan Saudin, masyarakat Rikit Musara, Bener Meriah kerap kali mendapatkan teror dari aparat yang mengaku dari Nisam Antara,  Aceh Utara.

“Bahkan teror dilakukan dengan letusan senjata,pengrusakan jalan, dan memutuskan jembatan yang menjadi sarana transportasi masyarakat Rikit Musara,” ujarnya Saudin.

Soal tapal batas di Kampung Rikit Musara Aceh Utara mengklaim disitu tapal batas, sementara Bener Meriah mengklaim apabila tapal batas berada di tempat lama yang sudah  disahkan kedua daerah sejak pemerintahan orde baru Ibrahim Hasan. Alasan Pemkab Aceh Utara tapal batas dilakukan sesuai dengan peta Teritorial  wilayah operasi TNI (Todam). (tarina)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.