Warga Lintasan Pegasing Buang Sampah ke Takengon

oleh
Ilustrasi truk sampah (bantentoday.com)

Takengon-LintasGayo.co : Sebagian warga yang bermukim di sepanjang jalan Toa atau Pegasing Kabupaten Aceh Tengah mengeluhkan rumitnya membuang sampah rumah tangga dan sampah lainnya.

“Hampir setiap hari suami saya mesti antar sampah rumah tangga ke kota Takengon, disekitar sini tidak tersedia tong sampah, syukurnya kami punya mobil,” kata Wahyu, salah seorang ibu tumah tangga di Pegasing, Senin 26 Januari 2015.

Sampah yang diantar ke Takengon, pengakuan Wahyu, adalah sampah yang tidak bisa lapuk di tanah seperti plastik, pempes dan lain-lain. Sementara untuk sampah seperti kertas dibakar di halaman belakang rumah, untuk sisa makanan sehari-hari dijadikan pakan ayam dan bebek yang sengaja dipeliharanya.

“Kami berharap pemerintah menyediakan tong sampah di sekitar sini, Pegasing sudah padat penduduknya, sampah sudah mulai menjadi masalah, beberapa tetangga saya mendiami rumah toko yang tidak punya pekarangan untuk membuang atau menanam sampah,” kata Wahyu bernada harap.

Pantauan LintasGayo.co, sebagian warga juga memanfaatkan sungai Peusangan sebagai tempat pembuangan sampah jika tidak mau repot mencari tong sampah di Takengon yang berjarak lebih dari 6 kilometer.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah warga Takengon dan sekitarnya berlokasi di Bur Lintang disisi jalan Takengon-Isaq yang melintasi Pegasing. Truk-truk pengangkut sampah setiap hari melintasi jalan ini dan setiap hari pula warga lintasan Pegasing terpaksa mencium bau tak sedap dari truk yang mengangkut sampah busuk.

Hingga berita ini diterbitkan, media ini belum mengkonfirmasi pihak terkait. (WA)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.