Lobster Berkembang di Danau Lut Tawar

oleh
Lobster di jual di salahsatu tempat di Takengon. (doc.Munawardi)
Lobster di jual di salahsatu tempat di Takengon. (doc.Munawardi)
Lobster di jual di salahsatu tempat di Takengon. (doc.Munawardi)

Takengon-LintasGayo.co : Akhir-akhir ini banyak masyarakat di sekitar danau Lut Tawar menemukan dan menangkap jenis Lobster yang dikenal dengan Lobster Air Tawar (LAT) yang sebagian daerah menyebutnya dengan Serak. Demikian diungkapkan pemerhati perikanan di Aceh Tengah, Munawaradi kepada LintasGayo.co, Kamis 15 Januari 2015.

Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus), dijelaskan Munawardi, tergolong hewan yang tidak bertulang belakang atau invertebrata, dan masuk dalam group Arthopoda seperti halnya serangga, kalajengking, laba-laba dan kaki seribu.

“Secara taksonomi lobster air tawar tergolong kedalam kelas udang-udangan (Crustacea) dan order Decapoda atau hewan berkaki sepuluh. Termasuk jenis ikan ekonomis penting baik sebagai ikan konsumsi maupun sebagai ikan hias,” kata Munawardi.

Menurut beberapa referensi, lanjutnya, daerah sebaran Lobster air tawar terdapat di wilayah Papua dan Australia. Lobster air tawar termasuk jenis ikan asing yang bersifat invasif. termasuk jenis ikan asing berarti bukan ikan asli (native) di Danau Lut Tawar, yang bisa saja berasal dari luar daerah bahkan dari luar negeri.

“Jenis invasif berarti merusak ataupun berpotensi merusak atau membahayakan habitat ikan asli di Danau Lut Tawar, baik secara ekologi, ekonomi maupun sosial dan keberadaan lobster air tawar di Danau Lut Tawar merupakan hasil introduksi ilegal atau penebaran ikan ke perairan danau Lut Tawar yang dilakukan secara ilegal. Penebaran (introduksi) bisa saja dilakukan secara sengaja ataupun tidak oleh perorangan yang membawa lobster ini dari luar daerah sebagai ikan hias atau membudidayakannya di kolam atau di keramba jaring apung. Namun hingga saat ini belum diperoleh informasi yang pasti tentang pihak mana yang menebar jenis lobster ini, yang jelas keberadaan lobster ini merupakan hasil instroduksi ilegal,”terang Munawardi.

Amatannya, sejauh ini lobster air tawar dapat memberi peluang dampak positif bagi masyarakat di seputaran Danau Lut Tawar khususnya bagi para nelayan dan pembudidaya ikan, karena dapat dijadikan komoditi baru untuk konsumsi maupun hias.

Namun,di berharap perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terhadap keberadaan lobster air tawar di perairan Danau Lut Tawar, karena jenis lobster ini berpotensi berdampak negatif terhadap ekologi perairan Danau Lut Tawar, mengingat di Danau Lut Tawar memiliki banyak jenis ikan asli (native) dan beberapa ikan endemik seperti ikan Depik (Rasbora tawarensis) dan ikan Kawan (Propuntius tawarensis).

“Dikhawatirkan dengan meningkatnya populasi lobster air tawar di Danau Lut Tawar dapat mengganggu dan merusak kelestarian sumberdaya ikan asli dan ikan endemik yang ada,” tandas Munawardi. (WA)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.