
Dabun Gelang-LintasGayo.co: Petani Desa Badak, Kecamatan Dabun Gelang, Gayo Lues mengaku gembira atas hasil panen awal tahun ini. Hampir semua sawah di sepanjang daerah desa Badak menghasilkan padi yang berkualitas.
Salah satu warga Desa Badak, Firdaus kepada LintasGayo.co, Sabtu (3/1/2015) sore mengatakan, hampir seluruh sawah milik warga menghasilkan padi yang baik, kecuali sedikit sawah yang berada di dekat sungai badak, harganya sedikit turun karena pernah banjir paska hujan deras akhir tahun lalu,”Semua petani gembira. Masa panen akan dilakukan hingga akhir bulan ini,” terang Firdaus.
Firdaus menambahkan, untuk saat ini hanya sawah di Badak yang sudah memasuki masa panen, sedangkan area persawahan luas lainnya di Gayo Lues seperti Rikit Gaib, Raklunung, Bukit dan lainnya masih tahap penggarapan.
Lanjtunya, selama ini di Ibu Kota Blangkejeren sendiri, beras produksi desa Badak paling diminati khususnya beras jenis ambilin. Namun karena semakin berkurangnya produksi padi akibat banyaknya pengalihan sawah menjadi bangunan rumah pribadi harga beras badak semakin melambung dari tahun ke tahun, apa lagi dengan naiknya harga bahan bakar minyak baru-baru ini.
“Bukan hanya di Badak saja, hampir semua beras di Gayo Lues mengalami kenaikan, itupun tergantung dengan jenis beras itu sendiri,” jelas Firdaus.
Khusus beras jenis ambilin yang paling banyak diminati masyarakat karena rasanya yang enak dan bersih dijual dengan harga Rp. 18.000 per are (sebanyak 2 liter) atau Rp. 180.000 per tem. Harga beras terus mengalami kenaikan yang sebelumnya masih dijual sebesar Rp. 9.000 per are pada tahun 2012 lalu, demikian Firdaus. (Supri Ariu)