
Takengon-LintasGayo.co : Kepala Kampung (Reje-red) Atu Payung kemukiman Serule Kecamatan Bintang Aceh Tengah, Muhammad Ali berharap perhatian pemerintah setempat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi gula aren dari daerah tersebut.
Sumber penghasilan ekonomi warga yang tergolong jauh dari Takengon, ibukota Aceh Tengah itu sangat terbatas dan tidak banyak pilihan karena kawasan tersebut dikelilingi hutan lindung.
“Kami serba susah disini, beternak butuh modal besar dan lahan penggembalaan juga terbatas akibat ditutupi rimbunnya hutan pinus. Berkebun dan usaha tani lainnya juga terkendala lahan, salahsatu solusinya adalah dengan pengembangan usaha gula aren,” kata Reje Atu Payung, Muhammad Ali, Minggu lalu, 14 Desember 2014 di Atu Payung.

Konkrit solusi yang ditawarkan Reje ini antara lain penambahan tegakan pohon gula aren, peralatan dan modal produksi gula aren. “Pohon ditambah, selain untuk memperbanyak produksi juga mendukung kelestarian lingkungan,” kata Reje ini.
Amatan LintasGayo.co di Takengon, permintaan gula aren makin meningkat, tidak hanya sebagai bahan pembuatan penganan namun juga pemanis racikan kopi arabika Gayo berupa espresso, black coffee dan lain-lain. (WA)