
“Ini tonggak bersejarah, kita berharap acara serupa ini juga diadakan oleh masyarakat Gayo di tempat lain,” kata M. Jakfar yang menjabat ketua Majlis Adat Aceh di Bener Meriah ini.
Iia juga mengharapkan agar membicarakan adat Gayo hendaknya bukan sekedar dalam seminar tetapi harus dicari format bagaimana hal itu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat selaku urang Gayo.
“Hal ini tentu kembali kepada para pemimpin daerah untuk mengaflikasikannya dalam bentuk nyata, seperti memasukan pelajaran adat Gayo dalam mata muatan lokal yang bersifat wajib,’ ungkapnya.
Di lain pihak, setelah digelarnya tari Saman Gayo yang kini bukan lagi milik satu daerah tetapi bagian dari kebudayaan dunia maka bukan saja Saman namun jenis budaya lainnya juga harus dipelajari seperti didong, bines dan lain sebagainya.
M. Jafar meminta agar Didong lebih mengarah kepada muatan dakwah atau pesan-pesan pembangunan lainnya (Man)