Jelang ganti tahun petani tunda jual kopi

oleh
Pendepe kopi di KBQ Baburrayan. (LGco_Khalis)
Proses paska panen kopi Arabika Gayo. (Khalis)
Proses paska panen kopi Arabika Gayo. (Khalis)

Takengon-LintasGayo.co : Jelang pergantian tahun 2014 ke 2015 sebagian petani kopi Gayo menunda penjualan kopinya, alasan mereka menunggu harga yang biasanya akan naik, terlebih dengan adanya kabar kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Biasanya saat-saat pergantian tahun seperti ini akan terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan, setelah panen kopi kami keringkan dan disimpan dulu,” kata Udin, petani di Blang Gele Takengon, Senin 17 November 2014.

Terlebih jika BBM naik, timpal Udin. “BBM naik tentu harga kopi juga naik,” ujarnya sambil meneruskan aktivitasnya menjemur gabah kopi.

Sementara harga kopi arabika mengalami penurunan harga ditingkat petani, kopi gelondongan biasanya Rp.9 ribu perbambu turun antara Rp.8 ribu-Rp.8,5 ribu perbambunya.

“Turun harga seperti ini biasa terjadi menjelang panen raya atau istilah Gayo disebut banjir kupi,” ujar seorang pengamat kopi, Fakhruddin di Redelong Bener Meriah. (Kh)

 

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.