
Takengon-LintasGayo.co : Digelarnya seminar asal usul Gayo 25-26 November 2014 di Blangkejeren Gayo Lues diapresiasi banyak pihak karena dinilai sebagai langkah penting dalam pendokumentasian sejarah Gayo yang menghuni wilayah tengah Aceh dan sebagian provinsi Sumatera Utara.
Para nara sumber yang dihadirkan juga cukup refresentatif (baca : Ini para pembicara seminar Linge Gayo) walau menurut beberapa tokoh mestinya ada 3 narasumber penting lainnya yang perlu dihadirkan di seminar Gayo berikutnya.
“Ada tiga tokoh yang pernah meneliti dan menulis tentang Gayo yang sangat fundamental, ketiganya warga asing, John Bowen tentang adat budaya Gayo, Domenyk Eades tentang bahasa Gayo dan Margaret Katomi tentang sastra lisan Gayo,” kata Win Wan Nur, didampingi pemerhati sejarah, Zulfikar Ahmad dan budayawan Salman Yoga beberapa waktu lalu.
Mereka juga meminta agar di seminar Blangkejeren yang dihadiri para bupati Gayo ditetapkan seminar berikutnya di tahun 2015, dimana diselenggarakan.
“Kegiatan ini mesti maraton dilakukan karena makin banyak bukti sejarah yang hilang serta kita semakin banyak kehilangan tokoh,” timpal Salman Yoga.
Sementara menurut Zulfikar Ahmad, upaya lain yang mesti ditempuh adalah dengan melakukan penelitian terhadap bukti-bukti sejarah dan catatan-catatan yang ada di Belanda. “Banyak referensi tertulis dan dokumentasi lainnya tentang Gayo di Belanda, perlu dilakukan penelitian mendalam kesana,” saran Zulfikar. (Kh)