
Blangkejeren-LintasGayo.co : Sejumlah benda bersejarah Gayo turut meriahkan serangkaian kegiatan seni tari Saman 5005 penari dan seminar sejarah Gayo di Kabupaten Gayo Lues, 24-26 November 2014 mendatang.
Benda yang dipamerkan, dalam siaran pers yang diterima LintasGayo.co dari panitia, Senin 10 November 2014 disebutkan berasal dari berbagai daerah yang menyimpan benda-benda tersebut.
Dari Lokob Serbejadi, sebagai bagian dari wilayah kerajaan Linge masih menyimpan berbagai benda bersejarah seperti Kal Pitu Mata, Kik Betul, Tali Pasa, Dewen Lipet, Penumen (kompas-red), Borgol yang terbuat dari besi, stempel kerajaan, Al-Qur’an, pedang Rimung Bues, catatan sejarah Inen Mayak Teri, Kubur ni Empu Beru di Sembuang dan Pedang 4 Sagi.
Berdasarkan informasi penghubung masyarakat di wilayah Lokop Serbejadi, dikabarkan sangat antusias untuk ikut membawa benda-benda tersebut ke ajang pameran selama keselamatan benda-benda tersebut terjaga dengan baik.
Benda-benda ini terbagi di lokasi Muyang Bunin, Ujung karang dan Tualang. Saking berharganya barang barang ini sangat sulit untuk didapatkan, masyarakat sangat menjaga bahkan mereka tidak mengijinkan untuk sembarangan di foto apalagi disentuh.
Menurut penghubung yang langsung mengantarkan undangan ke wilayah Lokop, di daerah ini juga terdapat Benang Kasa atau Benang 9 yang digunakan untuk Khitan lokasinya berada di Pasir Putih.
Demikian juga dengan perwakilan masyarakat keturunan Sebayak Lingga di Tanoh Karo sudah bersiap untuk mengikuti acara ini, panitia mengupayakan agar mereka juga mengijinkan agar benda pusaka Gayo di Tanah Karo dapat juga ditampilkan dalam pameran benda benda bersejarah tersebut.
Antusias masyarakat juga terlihat dari dua kabupaten Gayo lainnya yaitu Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Kedua kabupaten ini sudah menyiapkan para tetua dan tokoh adat yang mengerti sejarah Gayo untuk hadir dalam acara seminar Asal Usul Budaya Gayo.
Seperti beberapa kali diberitakan media ini, tari Saman dengan 5005 penari akan dihelat di Blangkejeren Gayo Lues 24 November 2014 mendatang. Esoknya, 25 dan 26 digelar seminar tentang sejarah Gayo dengan menghadirkan beberapa peniliti sejarah Gayo dari berbagai latar belakang ilmu. (SP | Kh)