Banda Aceh-LintasGayo.co : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh kembali menyelenggarakan Festival Krueng Aceh hari ini, Minggu 9 November 2014. Festival ini dibuat untuk menjaga keasrian Krueng Aceh, sekaligus menuju Krueng Aceh yang bersih dari sampah.
Sejarah Krueng Aceh sebagai tempat jalur transportasi masa lampau, sehingga dulu Banda Aceh dikenal sebagai citra kota air. Demikian dikatakan Kabid Sejarah dan Budaya Disbudpar Banda Aceh, Dodi Haikal.
Kegiatan festival ini untuk mendorong peran semua pihak dalam menjaga keberadaan Krueng Aceh. Festival Krueng Aceh 2014 merupakan festival yang kedua kalinya sejak pertama digelar pada tahun lalu.
Puncak kegiatan yang diselenggarakan hari ini adalah Lomba perahu dayung dan sebagai acara hiburan panitya menggelar lomba menangkap bebek untuk memeriahkan festival krueng Aceh yang diikuti oleh masyarakat sekitar yang hadir dalam momen ini.
“Kehadiran festival ini diharapkan menjadi salah satu magnet baru bagi wisatawan ke Banda Aceh,“ ungkap Dodi.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Staf kodam Iskandar Muda (Kasdam IM) Brigjen TNI L. Rudy Polandi yang turut dimeriahkan atraksi barongsai dari komunitas HAKKA Tionghoa Peunayong.
Prajurit Kodam Iskandar Muda juga ikut berpartisipasi dengan atraksi penyelamatan sandera dari teroris di wilayah perairan, demonstrasi ini diperagakan oleh prajurit Batalyon 112 Raider yang dengan siap siaga dan dengan kecepatan serta ketepatan bertindak dalam membebaskan sandera merupakan satu wujud aplikatif dilapangan sebagai TNI yang mempunyai tugas menjaga kedaulatan negara, dan melindungi segenap tumpah darah Indonesia dari segala bentuk ancaman, gangguan dan hambatan yang datang dari dalam dan luar negeri.
“Prajurit Kodam Iskandar Muda selalu siap setiap saat untuk mengawal dan melindungi masyarakat Aceh dari berbagai tindakan terorisme atau sejenisnya,“ tegas Kasdam IM. (SP)
