Takengon-LintasGayo.co : Sudah dua tahun, Marwansyah berhenti sekolah akibat sakit yang dideritanya. Marwansyah yang lahir di Takengon tanggal 9 Mei 2005 sekolah di MIN 1 Blok Kebayakan.
“Harusnya, sekarang sudah kelas IV. Tapi, nggak sekolah lagi dari kelas II. Karena, sakit yang dideritanya,” kata Fatimah, nenek Marwansyah di Kampung (Desa) Gunung Bahgie Takengon Kecamatan Kebayakan Aceh Tengah, Selasa (21/10/2014).
Menurut keterangan Fatimah, Marwan sudah menderita tumor ganas mata (retinoblastoma) sejak Mei 2012.
“Tiba-tiba, mata kirinya mengecil, pada saat itu. Kemudian, timbul bintilan. Karena tidak tahu, orang tuanya membawanya berobat secara kampung. Dia lalu dipuruh (pengobatan secara tradisional di Gayo),” tutur Fatimah sedih.
Bukannya membaik, sambungnya, matanya malah memburuk. Matanya merah seperti terong padul (tomat rec cherry). Oleh bidan di kampung setempat, Marwan disarankan untuk dibawa ke Rumah Sakit Datu Beru.
“Kami bawa Marwan ke rumah sakit. Di sana, dia sempat ditangani dr. Hardi Yanis. dr. Hardi kemudian merujuk Marwan ke dokter mata,” kisahnya.
Dilanjutkannya, dari dokter mata Rumah Sakit Datu Beru, Marwan dirujuk lagi ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abibin di Banda Aceh, Oktober 2012. Setelah itu, Marwan dirujuk lagi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.
“Karena tidak bisa kemo kedua. Marwan dirujuk kembali ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abibin. Mestinya, 21 Juli 2013 sudah operasi. Tapi, tidak jadi,” sebutnya kecewa.
Terkait biaya, ungkapnya, semua ditanggung pihak rumah sakit baik di Takengon, Banda Aceh maupun di Jakarta. Ada program Jamkesmas. Namun, ada sebagian obat yang tidak ada. Dengan begitu, harus ditanggung keluarga.
“Buat ke sana kemari yang besar biaya. Tapi, buat cucu, kami tetap berusaha supaya dia lekas pulih. Dengan demikian, dia bisa bersekolah lagi seperti biasa. Kasihan Marwan,” katanya tetap bersemangat.
Sementara itu, bapaknya Marwan, Masdi hanya berprofesi sebagai buruh bangungan. Ibunya, Rusmawati, ibu rumah tangga.
“Mereka sepertinya sudah pasrah melihat keadaan Marwan. Karenanya, saya ambil Marwan. Makanya, Marwan tinggal di sini bersama kami,” kata Fatimah didampingi anak perempuannya, Erni Gustina, sambil menambahkan bahwa Erni lah yang sering mengantar Marwan berobat ke dokter dan ke rumah sakit.
Melihat besarnya kebutuhan Marwan yang berasal dari keluarga miskin di Aceh Tengah, Fatimah sangat mengharapkan uluran tangan dari semua pihak. Bagi pembaca yang ingin membantu Marwan bisa mengirimkan bantuannya ke rekening Bank Aceh,010.02.03.612374-1 a.n. Erni Gustina.
(Yusradi Usman al-Gayoni)