Ini kata sopir senior tentang pelemparan kaca bus

oleh
Kaca bus dengan pengaman. (LGco_Khalis)
Kaca bus dengan pengaman. (LGco_Khalis)

Bireuen-LintasGayo.co : Kasus pelemparan kaca bus lintas Aceh-Medan bukan baru, sudah sejak lama terjadi. Demikian diutarakan salah seorang sopir senior, Awin (55), Senin 20 Oktober 2014.

“Pelemparan sering terjadi sejak dulu, namun kasusnya akhir-akhir ini meningkat, bukan saja di daerah Sumatera Utara, sudah meluas hingga Aceh,” ujar Awin kepada LintasGayo.co sambil menyetir menuju arah Medan.

Ditanya modusnya, dia mengaku tidak tau. “Kaca bus dilempar saja, pelakunya biasanya naik sepeda motor,” kata Awin yang mengaku bus yang dia kemudikan pernah beberapa kali kena lempar baik di daerah Besitang Sumut dan di Bireuen.

Karena pelemparan itu, pemilik bus umumnya terpaksa memasang pengaman di kaca depan berupa jaring kawat yang tentu menghalangi pandangan.

Selain itu, ada juga pemilik bus yang melakukan pengawalan dengan kenderaan roda 2 dan roda 4 saat bus akan melintas di daerah tertentu yang dianggap rawan.

“Itu didepan yang mobil pickup adalah yang mengawal kita, di daerah ini sedang rawan pelemparan,” ujar Awin saat melintas di daerah Bireuen.

Beberapa saat kemudian, dia menerima panggilan di selularnya yang menyatakan jika pengawalan sudah tidak dilakukan lagi saat memasuki daerah Matang Gelumpang Dua.

Ditanya berapa kerugian jika pecah kaca depan, Awin menyatakan mesti dikeluarkan uang sedikitnya Rp.5 juta untuk mengganti kaca yang didatangkan dari Jakarta.(Kh)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.