HAMKA Haji Muhammad Kasim Abdullah adalah pria luar biasa. Di usia 78 tahun dia masih terlihat bugar. Sering senyum dan suka bercanda.
Di Gayo Lues dia dikenal dengan panggilan Hamka MK Abdullah, mantan guru lulusan Pendidikan Guru Agama Atas tahun 1960, dan merupakan orang pertama yang di angkat menjadi guru agama Sekolah rendah Islam di Aceh Tenggara.
Karirnya cukup hebat, Pak Kasim adalah anggota DPRD (sekarang DPRK) empat kali berturut-turut. Menjadi DPRD dimasa orde baru Suharto di Aceh Tengah, anggota DPRD dimasa Habibie di Kota Cane, Anggota DPRD masa Gus Dur di Kota Cane, dan DPRD masa Megawati di Kota Cane.
Bukan hanya itu, tahun 1980-1990 Pak Kasim pernah menjabat Kepala M.Tsn, lantas berlanjut sebagai Kepala Departemen Agama di Aceh Tenggara selama 7 tahun mulai tahun 1990-1997. Sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) di Kuta Cane.
Pak Hamka pun terlibat dalam delegasi memeperjuangkan Aceh Tenggara ke Jakarta untuk menjadi Kabupaten definitif yang terpisah dari induknya, Aceh Tengah. Pun terakhir memperjuangkan Gayo Lues mekar dari Aceh Tenggara.
Pak Hamka adalah orang Gayo kelahiran Rikit Gaib, Blang Kejeren, kini tinggal di Gele, Blang Kejeren. Merupakan anak paling kecil dari 6 bersaudara, dua laki-laki 4 perempuan.
Pak Hamka sendiri punya putra-putri 11 orang dan semua sudah menikah. Sedangkan jumlah cucu dia sudah lupa karena cukup banyak.
“Tapi kakek saya dari Pidie namanya Nyak Puteh atau Panglima Ubiet,” kata Pak Hamka ketika ditemui di Makam massal Korban tsunami Blang Bintang, Banda Aceh bersama anggota DPR Aceh Muhammad H Amru, minggu. Diceritakan Kakeknya berada di Belang Kejeren karena kala itu menjadi burunan Belanda di Sigli.
Kerap kali jika bertemu dengan warga asal Aceh Tengah pertanyaannya tertuju ke beberapa orang tokoh masyarakat dan ulama di Aceh Tengah.
Diceritakan Pak Hamka, Guru yang paling dia ingat adalah ulama Tengku Ali Jadun, Teungku Ali Syarwani, dan mantan ketua DPRD Aceh Tengah Arifin Hasan dan Abubakar Bangkit. Sedangkan sahabatnya antara lain Pak Mahmud Ibrahim.
Diceritakan pula, dirinya pernah menjadi anggota MPU Provinsi selama 3,5 tahun, lalu kembali ke Aceh Tenggara sebagai ketua MPU.
Ditanya soal kiatnya tetap segar dan terlihat awet muda, Pak Kasim menyebut semua itu adalah kuasa Allah. Kita manusia merawatnya.
Diceritakan pula yang membuatnya selalu “bertenaga” yakni:
1. tidak merokok dari kecil
2. Tidak minum kopi dari kecil
3. Minum teh kadang-kadang
4. Minum air putih setiap hari
5. Mandi di air sungai mengalir
6. Minum mengkudu dicampur madu
7. Habluminnallah (shalat malam)
(tarina)