Langkat-LintasGayo.co: Pemerintah Kabupaten Langkat Sumatera Utara dan pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara mewacanakan membangun terowongan bawah tanah atau jalan tembus yang menghubungkan kedua daerah tersebut. Wacana itu muncul setelah Wakil Bupati Langkat, Sumatera Utara Drs H Sulistianto menerima kunjungan Bupati Aceh Tenggara Ir H Hasanuddin Beruh MM di ruang pola kantor Bupati Langkat, Senin (1/9) lalu.
“Pemkab Langkat setuju perihal wacana pembangunan jalan tembus tersebut karena dapat meminimalisir jarak tempuh Langkat dengan Kutacane, serta memudahkan para pelaku usaha untuk memperkecil pengeluarannya ketika memasok barang ke Aceh,” ujar Drs H Sulistianto kepada media.
Sementara Bupati Aceh Tenggara Ir H Hasanuddin Beruh MM pada kesempatan itu menjelaskan pembangunan terowongan berjarak 25 KM sesuai pembahasan studi kelayakan rencana pembangunan jalan terowongan dilakukan pada 2015, sementara pada tahun 2016 dilakukan survey dan investigasi, serta tahun 2017 proyek pembangunan jalan tembus terowongan mulai dibangun.
“Proyek jalan tembus diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp 300 miliar,” kata Pak Sanu, panggilan akrab bupati Aceh Tenggara.
Dijelaskan H Hasanuddin, bila terowongan selesai jarak tempuh normal yang biasanya dilalui dari kutacane–Medan mencapai 10-12 jam, melalui jalan tembus hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam.
“Tentu ini akan menghemat waktu, biaya, dan menguntungkan serta mensejahterakan masyarakat Aceh tenggara dan Langkat,” kata Bupati. Pak Sanu juga berharap semua pihak mendukung program pembangunan jalan tembus tersebut.
Pada kunjungan itu bupati Aceh Tenggara hadir bersama rombongan antara lain Wakil Bupati H Ali Basrah SPd MM, Wakil Ketua DPRK Agara Buchori, anggota DPRK Budiansyah, Assisten II Ali Amran dan sejumlah SKPD.(tarina)