
Takengon-LintasGayo.co : Pemerintah Mahasiswa Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon (PEMA-UGP) menghentikan beberapa menit acara pelantikan rektor UGP, Adnan di hotel Linge Land, Kamis 28 Agustus 2014.
Alasan penghentian acara itu terkait tuntutan kejelasan Universitas Gajah Putih kepada pihak yayasan.
Salah seorang mahasiswa UGP, Salman yang menjadi juru bicara Pema-UGP menyampaikan tuntutan mereka yang turut disaksikan para undangan termasuk perwakilan Pemkab Aceh Tengah dan anggota DPRK setempat.
“Berlanjut atau tidaknya acara pelantikan ini, kami mahasiswa belum mengakui Rektor UGP,” kata Salman.
Adapun alasan tersebut diantaranya tidak adanya transparansi/kejelasan tentang pengangkatan Ketua Umum Yayasan Gajah Putih.
Selanjutnya, kata Salman, pihaknya belum mengakui Ketua Umum Yayasan Gajah Putih saat ini, sebelum adanya surat pengunduran diri dari ketua umum sebelumnya yang ditembuskan keseluruh organisasi internal mahasiswa Gajah Putih, Dikti dan seluruh lembaga terkait.
Alasan lainnya, tidak adanya kejelasan tentang asset Universitas Gajah Putih, tidak adanya ketransparanan anggaran UGP.
“Kami mahasiswa meminta kejelasan tentang segala asset/seluruh kekayaan yayasan Gajah Putih disertai dengan bukti-bukti yang jelas,” ujar Salman.
Sebelum semua tuntutan ini mendapat kejelasan dari pihak yayasan, timpalnya, maka pihaknya beserta seluruh mahasiswa UGP tetap bertahan di istana kepresidenan mahasiswa Gajah Putih.
“Segala persoalan terkait dengan kondisi Gajah Putih saat ini, akan disampaikan kepada masyarakat,” tegas Salman.
Selanjutnya Pema-UGP, Iswindi menghimbau kepada para mahasiswa UGP untuk turut meminta kejelasan tentang keberadaan UGP dan mempersilahkan datang ke istana kepresiden mahasiswa Gajah Putih.
“Kami menghimbau kepada seluruh mahasiswa universitas Gajah Putih berjuang mencari kejelasan universitas yang kita cintai,” ajak Iswindi.
Setelah mahasiswa menyampaikan tuntutan tersebut, belasan perwakilan mahasiswa itu langsung pulang ke istana kepresidenan Universitas Gajah Putih.
Mereka menunggu jawaban atau kejelasan Universitas Gajah Putih dari pihak yayasan dan jika tidak segera dipenuhi maka akan menempuh upaya-upaya lainnya termasuk melibatkan orang tua mahasiswa serta masyarakat luas yang peduli terhadap UGP. (Mahmudin | Kh)