Waw! di kebun ini bisa nikmati Jeruk Keprok Gayo sepuasnya

oleh
Jeruk Keprok Gayo
Jeruk Keprok Gayo di sela pohon kopi Arabika di kebun Pak Amir. (LGco_Kha A Zaghlul)
Jeruk Keprok Gayo di sela pohon kopi Arabika di kebun Pak Amir. (LGco_Kha A Zaghlul)

Oleh : Muhammad Syukri

Tanah subur di Aceh Tengah menghasilkan buah-buahan yang sangat beragam. Dari “tanah surga” itulah kopi gayo muncul yang kemudian merambah penjuru dunia. Bukan hanya kopi, hara yang berasal dari tanah di Dataran Tinggi Gayo menghasilkan buah jeruk beraroma tajam dengan rasa yang cukup manis. Jeruk itu dikenal dengan nama keprok gayo.

Jeruk keprok gayo yang memiliki nama latin citrus reticulata/nobilis sp bukanlah buah sembarangan. Buah yang diameternya mencapai 10 cm itu sudah dikukuhkan sebagai komoditi unggulan nasional melalui SK Mentan Nomor 210/Kpts/SR.120/3/2006.

Produksinya cukup banyak. Hanya saja, jeruk keprok gayo jarang terpasarkan ke luar daerah. Sebab, begitu jeruk keprok gayo panen, langsung diserbu pembeli. Para pembelinya ada yang berasal dari dalam daerah, banyak pula dari luar daerah.

Produksi jeruk keprok gayo tidak sekontinyu kopi gayo. Masa panennya antara bulan Juni sampai Juli. Lagi pula, jeruk keprok gayo bukan tanaman utama, tetapi sebagai tanaman sela diantara tanaman kopi. Pohon jeruk keprok gayo difungsikan oleh petani sebagai tanaman pelindung, sekaligus sebagai sumber tambahan penghasilan.

Berbeda dengan petani yang lain, Amir Hamzah (50) warga Takengon, memang telah mempersiapkan ladangnya sebagai obyek agrowisata. Saat ditemui di ladangnya yang terletak di Kampung Sadong Jurumudi (4 km dari kota Takengon), Senin (9/6/2014), mengaku memiliki 300 batang jeruk keprok gayo di ladangnya.

Di lokasi agrowisata bernama Jurumudi itu, terlihat pohon jeruk keprok gayo dengan buahnya yang ranum menyeruak dari sela-sela pohon kopi. Memetiknya mudah, bisa langsung dipetik karena buahnya sejangkauan tangan. Amir Hamzah juga menyediakan tangga bagi wisatawan yang ingin memetik buah jeruk yang letaknya lebih tinggi.

Memanen jeruk keprok Gayo. (LGco_Kha A Zaghlul)
Memanen jeruk keprok Gayo. (LGco_Kha A Zaghlul)

Dia mempersilahkan wisatawan makan jeruk sepuas-puasnya di lokasi Agrowisata Jurumudi itu setelah membayar tiket masuk sebesar Rp.50 ribu per orang. Apabila wisatawan ingin membawa pulang jeruk yang sudah dipetiknya, barulah ditimbang. Harga jeruk yang akan dibawa pulang hanya Rp. 15 ribu per Kg.

Selain bebas makan jeruk, dia juga menyediakan kopi arabika gayo panas yang dapat dinikmati sepuas-puasnya. “Biji kopinya berasal dari ladang ini, varietas kopi gayo 2 yang bercita rasa tinggi,” sebut Amir Hamzah.

Menyangkut dengan minat wisatawan yang ingin memetik kopi atau belajar memangkas kopi, Amir Hamzah mengaku siap mendampingi wisatawan. Memetik kopi, belajar memangkas dan merawat tanaman kopi merupakan bagian dalam paket wisata di lokasi Agrowisata Jurumudi itu.

Lokasi agrowisata itu terletak dipinggir jalan hotmix. Untuk menuju kesana, dari kota Takengon para wisatawan harus melalui jalan Yos Sudarso ke arah Kampung Tan Saril. Tiba di Kampung Tan Saril, wisatawan harus berbelok ke arah kanan (barat) memasuki jalan ke arah Sadong. Setibanya di Sadong, belok ke arah kanan yang jalannya mendaki.

Menjelang berakhirnya pendakian, disebelah kanan jalan terlihat ladang kopi berpagar kawat duri, itulah lokasi Agrowisata Jurumudi yang dituju. Silahkan parkir kenderaan anda ditempat yang aman, bayarlah tiket masuk dan anda bisa menikmati jeruk keprok gayo sepuas-puasnya.

Bagaimana cara menuju kota Takengon? Anda bisa menggunakan pesawat kecil (Susi Air) dari Medan ke Rembele Bener Meriah. Dari Rembele ke Takengon jaraknya sekitar 20 Km dapat digunakan angkutan sewa yang tersedia di bandara itu.

Pesawat itu melayani penerbangan Medan-Rembele tiga kali seminggu, yaitu setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Harga tiketnya Rp. 295.000 per orang. Pesawat ini berangkat dari Medan pukul 10.50 WIB dan tiba di Rembele pukul 12.00 WIB. Kemudian, berangkat dari Rembele pukul 12.10 WIB dan tiba di Medan pukul 13.20 WIB.

Jeruk Keprok Gayo di sela pohon kopi Arabika di kebun Pak Amir. (LGco_Kha A Zaghlul)
Jeruk Keprok Gayo di sela pohon kopi Arabika di kebun Pak Amir. (LGco_Kha A Zaghlul)

Apabila melalui Banda Aceh, anda juga dapat memanfaatkan penerbangan Susi Air setiap hari Kamis. Tiketnya juga Rp. 295.000 per orang. Pesawat ini berangkat dari Bandara SIM Banda Aceh pukul 11.30 WIB dan tiba di Rembele pukul 12.25 WIB, sedangkan dari Rembele berangkat pukul 12.35 WIB dan tiba di Bandara SIM pukul 13.30 WIB.

Selain hari Kamis, rute Banda Aceh Takengon bisa menggunakan angkutan umum minibus L-300 yang berangkat pagi hari dan malam hari dari Terminal Batoh, Banda Aceh. Setibanya di Takengon, anda tidak perlu khawatir dengan fasilitas penginapan. Kota dingin ini menyediakan cukup banyak fasilitas akomodasi di pusat kota, hotelnya bersih, tarifnya murah. Ingin ngopi, disetiap sudut kota terdapat cafe yang menyediakan kopi gayo, buka sampai larut malam. (sumber : kompasiana)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.