Redelong-LintasGayo.co : Sekitar sepuluh ribu hektar lahan tebu warga desa Blang Paku Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah, Minggu (13/07/2014) lalu, terbakar. Kebakaran menyulut perhatian warga disekitar perbatasan dengan kecamatan Ketol-Aceh Tengah ini dapat dipadamkan berkat kesiagaan dari petugas satuan Pemadam Kebakaran Bener Meriah yang mengerahkan beberapa unit mobil pemadam.
Siswoyo (45) warga Belang Paku menyebutkan akibat musim kemarau panjang menyebabkan pelepah daun tebu kering, akibatnya si jago merah sangat lahap dan cepat menjalar, diperkirakan lahan tebu milik warga yang rata tanah sekitar 10.000 hektar.
“Api melahap dengan cepatnya, api berhasil dipadamkan setelah beberapa unit mobil pemadam kebakaran datang, tidak ada korban dalam kejadian ini, naum kerugian ditaksir mencapai milyaran rupiah,” kata Siswono.
Ditempat terpisah, kebakaran juga terjadi di wilayah kecamatan Pintu Rime Gayo, di daerah ini warga setempat melaporkan adanya kebakaran yang terjadi di kawasan hutan Alur Cincim, akibat sulitnya akses menuju sumber api menyebabkan sijago merah sulit dikendalikan kendati beberapa unit mobil pemadam kebakaran telah siap siaga di ruas jalan Bireuen-Takengon.
“Saat itu, hujan rintik-rintik sehingga api padam sendiri, namun masyarakat tetap memblokade jalan api yang dapat menjalar kekawasan pemukiman penduduk diseputar daerah itu,” ujar sumber Lintas Gayo.
BPBD himbau waspadai kebakaran
Menanggapi tingginya intensitas kebakaran di Bener Meriah kendati hujan mulai turun, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah Ir. Armaida didampingi Kabid kedaruratan Bencana, menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap bahaya kebakaran serta tidak melakukan pembakaran dan membuang puntung rokok sembarangan sehingga tidak menimbulkan titik api yang dapat mendatangkan bencana.
“Kami dari pihak BPBD terus menghimbau kepada masyarakat melalui para camat, kepala kampung agar mensosialisasikan bahaya kebakaran kepada warganya, begitu juga dengan warga agar tidak menebang kawasan hutan secara sembarangan,” pungkas Armaida. (Rahman)