
Takengon-LintasGayo.co : Sejumlah tokoh masyarakat Kampung Kayu Kul, Belang Bebangka, Simpang Kelaping dan Jurusen kecamatan Pegasing mengeluhkan adanya balapan liar (Bali) sore hari di ruas jalan Utama Pacuan Kuda H. Muhammad Hasan Gayo Belang Bebangka kecamatan Pegasing.
Mereka meminta agar pihak kepolisian segera menertibkan sumber bencana tersebut apalagi saat ini memasuki bulan suci Ramadhan.
“Kita sangat menghargai dunia olah raga balapan ini tetapi hendaknya dilaksanakan ditempatnya bukan dijalan-jalan umum, selain itu kita takut akan terjadi perkelahian karena tidak adanya wasit, bila ini terjadi maka hal tersebut merupakan awal bencana akibat adanya pembiaran,” tegas salah seorang pemuda Pegasing yang enggan disebut namanya kepada LintasGayo.co, Sabtu (28/6/14).
Penegasan penertiban balapan liar di ruas jalan Belang Bebangka itu juga disampaikan oleh Imem Mukim Pegasing Abdullah. HR, kepada media ini mengungkapkan akibat adanya tren balapan liar di Bebangka tersebut pada sore harinya tepatnya menjelang magrib ruas jalan tersebut dipenuhi para anak-anak muda bahkan ada yang membawa pasangan.
“Ini jelas bertentangan dengan penegakan Syariat Islam, karenanya selain jajaran kepolisian dirinya juga berharap agar pihak Wilayatul Hisbah (WH) juga perlu turun menertibkan kawasan tersebut, apalagi ini mau memasuki bulan suci yang semua kita harus menghormatinya,” kata mukim Pegasing itu. (Tim)