Melirik Komunitas Datsun Gayo

oleh
Mobil Datsun di tepi danau Lut Tawar. (ist)
Anggota GDC bersama Wakil Bupati Aceh Tengah, Drs. Khairul Asmara dan Kasat Lantas Polres Aceh Tengah. (Ist)
Anggota GDC bersama Wakil Bupati Aceh Tengah, Drs. Khairul Asmara dan Kasat Lantas Polres Aceh Tengah. (Ist)

10364113_599575076808007_3967119190755550735_nSekelompok warga dataran tinggi Gayo, khususnya Aceh Tengah kembali melahirkan satu komunitas dan rupanya sudah berdiri sejak  setahun silam yang dinamai para anggotanya dengan Gayo Datsun Community (GDC).

Sesuai namanya, GDC tentu beranggotakan para pecinta dan pemilik kenderaan roda empat bermerek Datsun yang tentu sangat tidak asing ditelinga warga daerah bersuhu sejuk, berpanorama alam nan indah serta penghasil Kopi Arabika Gayo bercitarasa kelas papan atas dunia.

“Saat ini setidaknya yang sudah nyatakan bergabung ada 23 pemilik Datsun, dan pasti akan bertambah karena masih banyak di daerah Gayo baik di Aceh Tengah, Bener Meriah mapun Kabupaten Gayo Lues yang memiliki mobil Datsun,” ungkap ketua GDC, Zulfian sesaat setelah kepulangan mereka berwisata di seputar Danau Lut Tawar, Minggu 15 Juni 2014.

Tujuan pendirian komunitas Datsun ini, kata Zul, adalah untuk memudahkan para pemilik Datsun dalam menghadapi persoalan-persoalan teknis terkait operasional mobil keluaran 1960 hingga 1980-an tersebut.

Selain itu, juga untuk membangun silaturrahmi dan berupaya memberi konstribusi positif dalam pembangunan Tanoh Gayo, khususnya sektor wisata dan ekonomi lainnya.

Ketua GDC, Zulfian
Ketua GDC, Zulfian

“Pecinta Datsun ada dimana-mana diseantero dunia, kami sudah membangun komunikasi dengan mereka, tentu sekalian mepromosikan potensi Gayo kepada mereka,” ujar Zulfian.

“Sebagian besar mobil Datsun di daerah kita adalah pickup dan masih eksis beroperasi sebagai sarana pengangkutan barang, terutama berhubungan dengan pertanian, khusus lagi kopi,” kata Zul diamini rekannya Iwan dan Razak.

Selain itu, juga banyak usaha jasa seperti penyewaan teratak, pelaminan, sound system yang masih menggunakan pickup Datsun sebagai sarana angkutan.

“Bahan bakarnya irit, nyaman dinaiki dan dikemudikan, tidak rewel, onderdil tidak sulit dan tanjakan dilalap, sangat cukup syarat bagi kami masih tetap memakainya,” ujar Iwan, seorang pengusaha penyewaan teratak. Menurut Iwan yang mengusai bahasa Jepang dengan baik ini Datsun miliknya mampu diberi beban tidak kurang dari 1 ton barang.

‘Satu ton barang masih oke, kalau dua ton juga masih mampu melalap tanjakan disekitar Aceh Tengah, cuma saja per roda belakang mesti disesuaikan,” ujar Iwan yang juga sebagai karyaan di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan.

Ditanya Datsun yang mana yang tertua di Gayo, diungkapkan Zulfian Datsun milik T. Alaidinsyah yang dikenal dengan panggilan Ampon, pemilik Gayo Water Park. “Datsun milik Ampon itu bikinan tahun 1962, mobilnya mantap berwarna putih dan tadi siang Wakil Bupati Khairul Asmara minta beli,” ungkap Zulfian.

Mobil Datsun di tepi danau Lut Tawar. (ist)
Mobil Datsun di tepi danau Lut Tawar. (ist)

Datsun bernilai historis dengan Gayo
Mobil Datsun menurut Zulfian masuk ke Aceh Tengah di tahun 1975 melalui pelabuhan bebas Sabang dan diperkirakan warga dataran tinggi Gayo yang paling banyak membeli Datsun saat itu karena dibutuhkan untuk mobilisasi orang, kopi dan hasil pertanian lainnya.

“Datsun punya nilai historis tersendiri dengan masyarakat Gayo yang umumnya berprofesi sebagai petani. Buktinya hingga sekarang masih banyak orang-orang tua kita yang masih memiliki pickup Datsun seperti Aman Yus Gergaji di Blang Gele dan lain-lain,” kata Zulfian. Dulu petani kaya di  Gayo simbulnya Datsun, timpal Iwan sambil tertawa.

Nilai Datsun model pickup saat ini menurut Iwan bervariasi, dari harga terendah Datsun cincang Rp.2 jutaan hingga Rp.40 jutaan untuk yang kondisinya mulus body dan ready mesin.

Dan di tahun 1975-an, harga Datsun pickup antara Rp.3,5 juta hingga Rp.5 jutaan. “Mertua saya membelinya sebesar Rp.5 juta dari Cina Mulya di tahun 1979 dan hingga kini kondisi masih baik,” kata Win Beres, menantu Aman Yus Gergaji yang dikenal sebagai petani kopi handal, pelaku sejarah dan pemilik kuda pacu juara bernama Gergaji Langit di tahun 1970-an.

Sejarah Datsun
Menurut id.wikipedia.org, Datsun adalah merek mobil yang dimiliki oleh Nissan Motor Company. Datsun digunakan sebagai merek dari kendaraan Nissan yang diekspor tahun 1958 sampai 1986. Pada tahun 2013, Datsun diluncurkan kembali sebagai merek mobil murah Nissan.

Nama ini dibuat pada tahun 1931 oleh DAT Motorcar Co. untuk model baru mobil mereka dengan nama “Datson”. Pada tahun 1933, setelah Nissan Motor Co., Ltd. mengontrol DAT Motorcar Co., namanya kembali diganti menjadi “Datsun”. Merek Datsun cukup terkenal dengan mobil sport mereka misalnya mobil roadster Fairlady dan Koupe Fairlady (240Z). Datsun juga cukup terkenal di Indonesia pada zamannya dengan kendaraan pick-up Datsun 620 (Datsun 1500).

Tanggal 20 Maret 2012, Nissan mengumumkan bahwa mereka menghidupkan kembali merek ini untuk pasar Indonesia, Afrika Selatan, India dan Rusia. (Khalis)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.