
Takengon-LintasGayo.co : Reje Kampung Pinangan Kecamatan Kebayakan J. Abdullah, membantah bahwa dirinya bersama aparatur kampung setempat secara bersama telah melakukan manipulasi data terhadap penerima bantuan rehabilitasi dan rekonsrtuksi Gempa Gayo di wilayah kerjanya. Hal tersebut disampaikan Reje Kampung Pinangan tersebut kepada wartawan LintasGayo.co, Rabu (21/05/14) di kantor media ini di Takengon.
Menurut J. Abdullah, selaku Reje Kampung Pinangan dirinya sangat merasa dirugikan atas informasi yang tidak bertanggung jawab terkait manipulasi data korban rumah rusak akibat gempa Gayo, yang terjadi medio 2 Juli 2013 lalu.
Dijelaskannya bahwa di kampung Pinangan terdapat 11 kelompok masyarakat (Pokmas) penerima bantuan, tiga diantaranya masuk dalam kelompok penyanggah dimana data awal masuk dalam kategori rumah rusak ringan dan berat menyanggah untuk dimasukan ke kategori rumah rusak berat.
Sementara itu, ada 8 (delapan) Pokmas sudah menerima bantuan rehab rekons tahap pertama dan saat ini telah sebahagian sudah memperbaiki atau membangun rumahnya kembali sesuai alokasi bantuan yang disalurkan, sebut anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) wilayah 18 Aceh Tengah “kusen GJA” itu.
Diterangkan Reje Pinangan, bahwa menyangkut pemilahan kategori rumah bagi korban gempa bumi Gayo, bukan wewenangnya melainkan ada tim teknis yang dibentuk khusus untuk melakukan pengecekan kerusakan rumah masyarakat.
“Jadi mustahil ada pihak kami melakukan manipulasi data sebagaimana yang diinformasikan,” ucap J. Abdullah sembari menyebutkan selain tim teknis juga ada Fasilitator BPBD Aceh Tengah dan Tim Pendamping Masyarakat (TPK) kecamatan Kebayakan yang ikut memantau rumah warga yang rusak itu.
Disinggung tentang adanya informasi menyangkut rumah Reje kampung Pinangan yang berkonstruksi papan namun mendapatkan bantuan dengan kategori rusak sedang, J. Abdullah membenarkan hal tersebut namun ia menyangkal apabila rumahnya itu tidak rusak akibat gempa, karena bahagian belakang dari tempat tinggalnya itu yang terbuat dari beton permanen juga ikut rusak, seperti kamar mandi dan bagian dinding dapur.
“Saya kira wajar kalau rumah saya masuk dalam kategori rusak sedang dan kategori itu juga bukan saya buat-buat melainkan hasil penilaian tim teknis juga,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Reje Pinangan menilai bahwa informasi yang disampaikan sumber berita terkait manipulasi data penerima bantuan rumah korban gempa bumi Gayo di kampungnya itu, ada indikasi yang diisukan oleh lawan –lawan politiknya, atau warga yang iri terhadap era kepemimpinannya di kampung tersebut. (GM)