Redelong-LintasGayo.co : Menyikapi keluhan masyarakat terkait pendistribusian air bersih di ibukota Kabupaten Bener Meriah dalam beberapa pekan terakhir, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bengi-Redelong, Mahmuddin, SE menyebutkan bahwa debit air yang masuk kedalam intake PAM yang terletak di daerah Sentral Bale Atu saat ini telah berkurang, hanya berkisar 15-17 liter per detik, sebelumnya mencapai 50 liter per detik.
Hal ini disebabkan karena terjadinya musim kemarau berkepanjangan antara bulan Maret- April 2014 lalu, ditambah dengan adanya aktivitas penebangan kawasan hutan di hulu sumber air yang mengalir di Peteri Pintu yang dijadikan sumber air utama untuk ibukota Kabupaten tersebut.
“Kami telah berupaya melakukan pelayanan kendati debit airnya saat ini berkurang,” terang Mahmuddin.
Pihak PDAM Bener Meriah sejak akhir tahun 2013 lalu, terus melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi rendahnya debit air yang berpengaruh langsung pada pendistribusian air bersih kepada konsumen di daerah tersebut.
Untuk penyediaan air bersih khususnya di wilayah kecamatan Bukit yang juga sebagai kawasan ibukota Kabupaten, pemerintah pusat pada tahun 2006 telah membangun Sistim Pengolahan Air Minum (SPAM) untuk kawasan Ibu Kota Kecamatan (IKK) Bukit melalui Direktoral Jenderal Cipta Karya sehingga diharapkan pelayanan terhadap ketersediaan air bersih memadai di daerah ini dengan kapasitas 20 liter perdetik dengan jumlah pelanggan 2.000 Saluran Rumah (SR) hingga saat ini baru mencapai 1.737 SR yang terlayani.
Kemudian pada tahun 2011, pemerintah pusat melalui instansi yang sama membangun kembali SPAM strategis dikawasan Sentral-Bale Atu kecamatan Bukit dengan kapasitas 30 liter per detik, untuk kebutuhan penduduk berjumlah 23.262 jiwa ditambah dengan kawasan layanan kecamatan Wih Pesam sebanyak 21.406 jiwa.
Melihat perkembangan jumlah penduduk dan pengembangan cakupan wilayah layanan maka diprediksi kapasitas SPAM hanya 50 liter per detik tidak memungkinkan lagi ditambah dengan berkurangnya debit sumber air di daerah ini. Untuk itu, telah diusulkan pembangunan kembali SPAM strategis yang baru dengan sumber air yang berasal dari Wih Delung, kecamatan Bukit.
“Usulan ini telah direspon oleh pemerintah pusat melalui Dinas Cipta Karya Provinsi Aceh dalam tahun 2014 ini, dimana sekarang prosesnya sudah tahap pelelangan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 9,2 Milyar berkapasitas SPAM 20 liter per detik,” sebut Mahmuddin.
Terbangunnya IKK SPAM ini, nantinya diharapkan akan dapat melayani ketersediaan air untuk kampung Bale Atu, Bale Redelong, Godang, Isaq Busur, Ujung Gele, Delung Tue, Delung Asli, Kenawat, Rembele, Karang Rejo, Simpang Teritit dan Ibu Kota Kecamatan sekaligus kawasan ibu kota Kabupaten Bener Meriah.
Kondisi berkurangnya debit air pada sumber Intake SPAM di Sentral Bale Atu, sangat mempengaruhi pendistribusian air, tetapi tidak terus sampai beberapa bulan air tidak mengalir ke kran pelanggan, kami sudah berupaya kendati air yang didistribusikan itu tidak terlalu lancar bahkan harus dibantu dengan menggunakan pompa air listrik.
Dia juga mengunkapkan sangat kewalahan dalam menagih pembayaran bulanan rekening air, bahkan ada yang menunggak hampir setahun. “Kami masih memberikan toleransi, namun bila tiga kali secara berturut -turut telah disurati untuk membayar tetapi tidak juga membayar maka KWH ataupun sambungan pendistribusian air kerumah pelanggan tersebut akan kami copot,” tandas Direktur PDAM Bener Meriah, Mahmuddin. (Rahman)