Takengon-LintasGayo.co : Banyaknya jalan yang dibuat warga secara swadaya di sentra pertanian dan perkebunan warga di Kabupaten Gayo Lues, menyulitkan pemerintah setempat meningkatkan jalan ke lokasi tersebut, karena jalan yang dibuat warga itu masuk kedalam kawasan hutan lindung.
“Pemerintah Daerah tidak berani membangun jalan aspal ke pusat perkebunan dan pertanian jika masuk ke dalam kawasan hutan lindung, namun jika jalan tersebut tidak terletak di kawasan hutan lindung, Pemda akan berusaha maksimal untuk membangunnya agar masyarakat bisa sejahtera,” kata Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasyim, Kamis (8/5/2014).
Dilanjutkan, ada beberapa kawasan sentra pertanian dan perkebunan masyarakat, yang tidak sembarangan bangun jalan aspal.
“Jalan dikawasan Dusun Jabo ke atas dan Blang Tenggulun ke atas tidak bisa sembarangan kita aspal, daerah tersebut dibeberapa titik masuk kawasan hutan lindung, harus melakukan pemetaan terlebih dahulu sebelumnya, sebagai contoh jalan PNPM yang dibangung warga di beberapa Desa, terpaksa dihentikan karena masuk ke dalam wilayah hutan,” ungkap Ibnu Hasyim.
Dia mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan pengaspalan jalan ke sentra pertanian dan perkebunan yang tidak masuk kedalam kawasan hutan lindung. “Akan kita prioritaskan jalan yang tidak masuk ke dalam kawasan hutan lindung, sebab jalan merupakan jalur vital, jika jalan bagus maka masyarakat bisa menghasilkan produksi pertanian dan perkebunannya yang lebih baik,” Ujarnya.
Sebelumnya, masyarakat Gayo Lues meminta kepada Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasyim agar memprioritaskan jalan menuju pusat sentral pertanian dan perkebunan, seperti Jalan Jabo Blangkejeren yang kondisinya rusak parah ketika musim penghujan, dan jalan Blang Tenggulun ke atas.
Warga mengaku, ketika musim penghujan sangat kesulitan membawa Pupuk Jagung dan hasil panen jagung akibat jalan tersebut belum di sertu, kebanayakan jalan hanya sekedar dibuka dan tidak dilakukan perawatan semaksimal mungkin oleh Pemerintah Daerah.
(Anuar Syahadat)