Pada 2-4 Mei 2014 nanti, PT. Mulki Abadi Management (MAM) akan menyelenggarakan Medan International Coffee Festival 2014. Acara tersebut merupakan festival kopi bertaraf internasional pertama di Medan.
Menurut Luthfi Hutasuhut, pendiri MAM, tujuan utama dari acara Medan International Coffee Festival 2014 adalah pentingnya pengetahuan pecinta kopi mengenai kopi berkualitas bagi pecinta kopi di Kota Medan. Hal ini dilakukan untuk mengubah preferensi penikmat kopi di Medan sehingga bisnis kopi di sana dapat berkembang.
“Kita sebagai penikmat kopi seharusnya lebih mendapat informasi dan edukasi yang benar. Pada ujungnya kita akan lebih mencintai kopi tersebut sehingga akan meningkatkan iklim bisnis kopi dan pasar dalam negeri kita,” terang Lutfi kepada Bincangkopi.com melalui surat elektronik, Minggu (27/4).
Lutfi menambahkan bahwa produk-produk kopi unggulan dari Sumatra itu masih banyak belum dikenal oleh masyarakat. Jika masyarakat masih kesulitan untuk mengetahui produk kopi unggulan, maka itu hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu.
“Pengetahuan konsumen mengenai kopi unggulan asal Sumatra Utara seperti kopi Lintong, Mandheling, Gayo, Dolok Sanggul, Karo, Samosir, dan lain lain bagi masyarakat sangat minim. Hal ini hanya menguntungkan sebagian kecil orang di Indonesia. Kopi kita lebih banyak diekspor ke luar negeri karena pasar dalam negeri terasa kurang sexy bagi mereka,” imbuhnya.
Bagi Luthfi, ketika para peminum kopi telah memperoleh pengetahuan yang benar mengenai kopi berkualitas, pada akhirnya jumlah konsumsi kopi berkualitas akan meningkat dan dapat meningkatkan bisnis kopi lokal. Hal itu akan berujung pada keterjaminan akan kesejahteraan para petani kopi.
“Ketika para pecinta kopi Medan mendapat informasi dan edukasi yang benar, pada ujungnya kita akan lebih mencintai kopi tersebut. Hal ini akan meningkatkan iklim bisnis kopi dan pasar dalam negeri kita. Apabila ini terjadi maka akan lebih banyak yang mencintai kopi kita, maka petani kopinya sendiri akan lebih sejahtera,” sambungnya.
Saat ditanya tentang pilihan lokasi acara kopi internasional ini, Luthfi menjawab bahwa edukasi soal kopi di Medan masih sangat kurang. Selain memberikan edukasi, perhelatan Medan International Coffee Festival 2014 ditujukan untuk menyatukan para pecinta kopi di Medan yang cenderung tersebar.
“Event ini kami buat awalnya karena melihat bahwa edukasi soal kopi masih sangat minim di Kota Medan, Sumatra Utara. Selain itu, kebanyakan pegiat kopi di Medan cenderung berkelompok dan sporadis. Lebih lucu lagi, ternyata sebagian besar pengurus organisasi kopi di Indonesia berasal dari Medan dan Aceh di mana kopi unggulan ini berasal,” pungkasnya.
Untuk membuat acara tersebut MAM menggandeng beberapa asosiasi kopi yang ada di Sumatera Utara, seperti AKLI, GAEKI, Asppi Sumut, Hipmi Sumut, Forda UKM, dan sebagainya, untuk memberikan edukasi segala hal meliputi perkebunan, manual brewing, cupping test, hingga bisnis kopi kepada peserta yang akan menghadiri acara tersebut. Para buyer dari negara-negara lain, seperti Thailand, Korea, German, Malaysia, Taiwan, Iran, dll. akan didatangkan untuk menyemarakkan pagelaran tersebut. Selain itu, Medan International Coffee Festival 2014 menggabungkan antara kopi, budaya, dan komunitas yang melibatkan para generasi muda untuk mengikuti kompetisi fotografi dan pemilihan putra-putri kopi dari Sumatera Utara. (bincangkopi.com)