Program Baitul Mal Aceh Tengah berhasil di Pegasing “Mustahiq jadi Muzakki”

oleh
Keluarga anggota Kelompok Mustahiq Kp.Suka Damai-Pegasing sedang memetik Cabe Caplak Program Pemberdayaan ekonomi dari Baitul Mall Aceh Tengah. (LGco-Man)
Keluarga anggota Kelompok Mustahiq Kp.Suka Damai-Pegasing sedang memetik Cabe Caplak Program Pemberdayaan ekonomi dari Baitul Mall Aceh Tengah. (LGco-Man)

Takengon-LintasGayo.co : Program pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi keluarga kurang mampu yang dalam Islam masuk dalam kategori penerima Zakat (Mustahiq) Baitul Mal Aceh Tengah, saat ini mulai menuai hasil.

Salah satu indikator keberhasilan tersebut antara lain adanya peningkatan ekonomi kelompok sasaran program melalui pembayaran Zakat hasil produksi pertanian yang dikelola oleh warga tergolong Mustahiq.

Imem Kampung Suka Damai Kecamatan Pegasing, Suandi saat ditemui LintasGayo.co, Sabtu (19/04/14)  di lokasi pengembangan usaha tani melalui program Baitul Mal Aceh Tengah menyebutkan di kampung tersebut masyarakat yang termasuk dalam kategori keluarga Mustahiq ada 18 Kepala Keluarga (KK).

Diantara mereka telah ada yang berhasil meningkatkan ekonomi keluarganya melalui pembinaan usaha tani. Diantara mereka masing-masing bernama Hendra (43), Sumarni (57), Darmawan (45), Ajimah (45) dan Samsiah (45).

“Mereka awalnya merupakan penerima zakat (Mustahiq-red) di kampung ini, setelah adanya program pembinaan usaha tani sekarang dari hasil usaha mereka telah ada yang membayar Zakat (Muzakki-red) produksinya, apalagi harga komoditi cabe caplak saat ini  mencapai Rp. 35.000-Rp.40.000,- per kg,” ungkap Suandi.

Selain program pembinaan usaha tani, Baitul Mal Aceh Tengah juga telah membantu masyarakat melalui program produktif usaha peternakan kambing, khusus program ini nampaknya kurang berhasil karena hewan ternak ini rentan di serang penyakit, akibatnya banyak yang mati, sementara program dampingan tidak ada dari dinas terkait, jelasnya.

Kecuali itu, Suandi juga menerangkan bahwa Baitul Mal Aceh dan Aceh Tengah juga telah membantu kelompok masyarakat du’afa melalui program pembangunan perumahan layak huni.

Program ini juga memunculkan dampak positif dalam kehidupan beragama di kampung tersebut. “Alhamdulillah semua ini telah memacu masyarakat utamanya sering ke masjid dan beribadah begitu juga kaum ibu telah rajin datang mengaji di hari jum’at,” sebut Imem Kampung Suka Damai itu.

Pemupukan berbahan kotoran ternak. (LGco_Man)
Pemupukan berbahan kotoran ternak. (LGco_Man)

Disinggung tentang penyetoran zakat, Suandi menerangkan bahwa sejak tiga tahun terakhir penyetoran zakat ke Baitul Mal Aceh Tengah melalui Baitul Mal kecamatan Pegasing tahun 2012 mencapai Rp. 15.000.000,- tahun 2013 Rp. 11.000.000,- dan Insya Allah, Zakat masyarakat yang akan kita setor target tahun 2014 ini setelah warga panen padi dan hasil komuditi pertanian dan kopi bisa mencapai Rp. 15.000.000,- lebih.

Sementara Hendra (43) seorang Mustahiq lainnya yang ditemui LintasGayo.co sedang asyik memetik buah caplak bersama istrinya Nurmalina (39) dilahan tumpangan yang diberikan oleh masyarakat setempat mengungkapkan program pembinaan usaha tani melalui Baitul Mal Aceh Tengah telah sangat membantu keluarganya. Pun begitu untuk lebih memantapkan usaha taninya yang membutuhkan pupuk, dia berharap ada program lanjutan berupa pemberian ternak kerbau.

“Kami masih kesulitan menyediakan pupuk kandang, jika ada pabriknya disini tentu sangat membantu kami,” kata Hendra. Maksud pabrik yang diutarakan Hendra adalah ternak kerbau.

“Selama ini kami mencari kotoran ternak dari kandang-kandang ternak milik warga sini. Tentu akan sangat mendukung jika kami juga memelihara ternak, ketersediaan pakan juga sangat melimpah disini,” ujarnya sambil menyatakan jika ternak kerbau sangat berkaitan langsung. (Man, Kha A Zaghlul)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.