
Takengon-LintasGAYO.co : Keruhnya air danau Lut Tawar akhir-akhir ini ternyata mengundang banyak kekhawatiran banyak pihak, apalagi kondisi ini telah berlangsung sangat lama.
Salah seorang yang khawatir atas kondisi adalah penyelam Gayo yang kerap melakukan peyelaman ke dalam danau Lut Tawar dan kerap turut mengevakuasi korban tenggelam, Usmar Efendi.
“Tidak kita harapkan, namun jika sempat terjadi kecelakaan tenggelam di danau Lut Tawar pada saat sekarang ini, maka amat sulit melakukan pencarian, karena visibiliti (jarak pandang – red) bawah air danau kini sangat jelek”, ungkap Usmar Efendi, penyelam yang bergabung di Gayo Diving Club (GDC), Kamis (17/04/2014).
Anggota GDC lainnya, Munawardi mengatakan hal yang sama. “Jangankan melihat pemandangan bawah air disekeliling, jari tangan kita sendiri saja tidak dapat terlihat dengan jelas,” kata dia.
Dikatakan, beberapa kali bahkan pernah stasiun TV nasional dari Jakarta melakukan syuting bawah air di danau Lut Tawar, namun tidak berhasil melakukan pengambilan gambar karena kondisi visibiliti air sangat buruk.

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan tenggelam di air, para penyelam Gayo melalui ketua GDC, Munawardi menyarankan agar berhati-hati beraktivitas di perairan danau.
“Menurut prosedur penyelaman, jika kondisi perairan tidak memenuhi syarat untuk diselami, atau berpotensi membahayakan penyelam, maka penyelam tidak boleh melakukan penyelaman, itu salah satu ketentuan penyelaman, termasuk mengevakuasi korban tenggelam,” kata Munawardi.
Ditempat terpisah, seorang warga kampung Boom Kecamatan Lut Tawar, Sadri Win R, mengaku hal yang sama, dia bahkan mengatakan air danau Lut Tawar sekarang ini sedang “berdebu” sebutnya. Berdebu maksudnya banyaknya partikel-partikel lumpur didalam air menyerupai kepulan debu di udara.
Menurut seorang nelayan, Winara, sudah setahun lebih Danau Lut Tawar mengalami keruh. “Biasanya keruh seperti ini tidak berlangsung lama, hanya pada saat musim hujan atau setelah beberapa hari saja setelah musim hujan berakhir,” kata Winara. (WA)