
Blangkejeren-LintasGayo.co ; Petani Sere Wangi di Kabupaten Gayo Lues sejak seminggu terakhir senang bukan kepalang, pasalnya, harga Sere Wanggi mengalami penaikan yang lumayan tinggi dari biasanya. Bayangkan saja, Sebulan yang lalu harga Minyak Sere hanya berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu perkilogramnya, tetapi saat ini sudah mendekati Rp.200 ribu perkilogram.
Muklis salah satu Petani Sere Wangi Selasa (15/4) lalu mengatakan, harga Sere Wanggi yang di beli agen penampung saat ini Rp.185 ribu perkilogramnya, dan harga itu berlaku dibagian wilayah Kecamatan Kota Panjang dan Blangjeranggo, sedangkan di Kecamatan lainya harga minyak Sere masih bervariasi.
“Saat ini semua petani Sere Wangi mulai berbondong-bondong berangkat ke kebun, soalnya harga seperti saat ini sangat langka terjadi, palingan Rp.130 ribu harga normalnya, makanya para petani mengunakan kesempatan harga naik ini untuk panen,” katanya.
Menyuling Sere wanggi kata Muklis bukanlah perkara mudah, tetapi cukup rumit pekerjaanya untuk menghasilkan minyak yang bagus, selain itu tenaga juga banyak terkuras saat proses penyulingan berlangsung, sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk menghasilkan Rupiah.
“Pertama sekali kita harus memotong daun sere dari batangya, setelah agak layu baru di angkut ke lokasi penyulingan, kemudian kita harus mencari kayu bakar lagi, dan butuh waktu Tiga hingga Empat Jam melakukan penyulingan, dan dalam sekali penyulingan Ketel yang sedang, hasilnya hanya beberapa ons saja,” jelasnya.
Tetapi jika harga Minyak Sere Wanggi tetap berkisar di atas Rp 150 ribu perkilogramnya, Mukhlis mengatakan petani sudah ada mendapat untung, sedangkan bila dibawah Rp.150 ribu perkilogramnya, keadaan petani hanya pas-pasan saja. (Anuar Syahadat)
Teks Poto: salah satu petani Sere Wanggi di Gayo Lues sedang memadatkan daun sere ke dalam Ketel untuk dilakukan proses penyulingan