Pemerintah Aceh dorong pemanfaatan pelabuhan Kreung Geukuh

oleh
Ir. Rusman Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Horticultura Bener Meriah
Ir. Rusman Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Horticultura Bener Meriah
Ir. Rusman Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Horticultura Bener Meriah

SALAH satu bentuk upaya yang sedang dilakukan adalah mensinergikan program kerjasama yang dibangun oleh pemerintah Aceh dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan beberapa negara ASEAN lainnya khusus di sektor pemasaran hasil produksi pertanian dan perkebunan seperti kopi, al-pukat, pinang, coklat, kelapa maupun hasil produksi pertanian tanaman pangan seperti kentang dan sayur-mayur lainnya.

Dibukanya pelabuhan Krueng Geukeh Aceh Utara memberi peluang emas bagi masyarakat Aceh dalam memasarkan hasil produk pertanian ke manca negara. Pemerintah Aceh terus mendorong masyarakatnya untuk memanfaatkan peluang tersebut guna meningkatkan prekonomian masyarakat khususnya yang bergerak disektor pertanian dan perkebunan maupun investor lokal.

Untuk memenuhi kebutuhan dan mengisi bahan ekspor dan import di pelabuhan tersebut dan adanya MoU kerjasama dalam memanfaatkan angkutan jalur laut ini. Pemerintah Aceh terus mendorong pemerintah Kabupaten/kota di Aceh memanfaatkan peluang ini sesuai dengan potensi pertanian maupun perkebunan di masing-masing daerah.

Menindaklanjuti pemanfaatan peluang kerjasama tersebut pemerintah Aceh juga terus membenahi inprastruktur guna memudahkan akses menuju pelabuhan harapan masyarakat Aceh ini.

Bener Meriah manfaatkan peluang disektor pertanian dan hortikultura

Sesuai dengan potensi daerah pemerintah Kabupaten Bener Meriah terus berupaya meningkatkan prekonomian masyarakat setempat menuju sebuah kehidupan masyarakat yang  sejahtera dan madani sesuai dengan visi dan misi daerah setempat sebagaimana yang tertuang dalam RPJM lima tahunan dibawah kepemimpinan Ir. Ruslan AbdulGani,DiplSE dan Drs. Rusli M. Saleh.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Horticultura Ir. Rusman kepada LintasGayo.co, Kamis (17/04/14) menyebutkan dalam rangka memanfaatkan peluang yang dibangun oleh pemerintah Aceh dengan dibukanya jalur perdagangan antar negara tersebut. Bupati Bener Meriah Ir. Ruslan Abdulgani.Dipl.SE telah memberi sinyal kepada instansi terkait.

Khususnya dalam memanfaatkan pemasaran disektor hasil produk pertanian dan tanaman pangan serta horticultura. Untuk saat ini selain hasil perkebunan seperti kopi, coklat maupun alfukat Dinas pertanian, Tanaman Pangan dan Horticultura Bener Meriah sedang mendorong masyarakat khususnya dibeberapa wilayah kecamatan untuk mengembangkan Budidaya Kentang Granola disamping komoditi lainnya.

Bupati Bener Meriah melalui beberapa investor lokal telah menjalin kerjasama dan mengekspos potensi hasil pertanian di daerah ini dan pihak investor dari negara tetangga khususnya Malaysia telah melirik hasil produk pertanian di Bener Meriah yakni komoditi kentang.

Kentang (Solanum tuberosum L) merupakan salah satu komoditi unggulan sayuran. Usaha tani kentang mempunyai nilai komersil yang cukup tinggi hal ini dikarenakan harga yang tidak terlalu berfluktuasi, dilain sisi konsumen terus meningkat baik di indonesia maupun manca negara,  jelas Rusman.

Menyikapi kondisi tersebut Budidaya kentang terus berkembang pesat khususnya di Bener Meriah luas areal tanaman kentang saat ini 1.200 ha dengan provitas 20/ton/ha. Potensi lahan yang dapat dikembangkan seluas 7.975 ha dengan ketinggian rata-rata 1.200- 1.700 dpl. Lahan dimaksud tersebar di 6 wilayah kecamatan yakni di kecamatan Permata (2.567 ha), Mesidah (2.716 ha), Bener Kelifah (987 ha), Bandar (165 ha),Bukit (1.350 ha) dan Wih Pesam (190 ha) telah inklud pada  kawasan lahan kering dan basah, jelas Kadistan dan Horti Bener Meriah ini.

Dalam kesempatan tersebut Ir. Rusman menyebutkan bahwa dalam mesiapkan petani khususnya kentang dan horicultura pihaknya terus melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap petani baik secara perorangan maupun kelompok. Sedangkan dilain sisi dalam menunjang budi daya kentang di daerah tersebut pemerintah juga telah membangun Balai Benih Budi Daya kentang guna mengatasi perbenihan ditingkat petani, katanya.

Disinggung tentang berapa biaya yang ideal dihabiskan petani dalam melakukan budidaya kentang per/ha, Ir. Rusman menyebutkan hal tersebut variatif sebab disesuaikan dengan harga komoditi maupun harga pupuk yang menunjang pertumbuhan tanaman kentang.

“Untuk saat ini, harga kentang Rp. 5.000/kg maka idealnya petani harus mengeluarkan biaya per/ha sebesar Rp. 57.685.000,- telah inklud biaya pengolahan dan upah kerja dengan hasil pruduk 20 ton x 5.000 Rp. 100.000.000, dikurangi biaya pruduksi maka penghasilan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 42.315.000,- jelasnya sembari mengatakan bahwa untuk biaya pengolahan tahap penanaman kedua lebih rendah lagi, sebut Rusman. (Rahman)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.