
Jakarta-LintasGayo.co : Kantor Penghubung Pemerintah Aceh Jakarta menggelar festival lagu Aceh dan Gayo, Minggu, 6 April 2014 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Dua puluh peserta yang lolos untuk mengikuti Festival Lagu Aceh dan Gayo unjuk kemampuan dan bakat mereka di Anjungan Aceh Taman Mini Indonesia Indah. Selain peserta dari Aceh dan Gayo, festival tersebut juga dikuti oleh peserta dari Propinsi lain di Indonesia seperti Riau, Manado dan Medan. Festival dibuka oleh Wakil Bupati Aceh Besar Drs. Syamsulrizal M.Kes.
Dalam sambutannya Syamsulrizal mengatakan, bahwa masih banyak budaya Aceh yang harus dikembangkan dan diperluas hingga penjuru dunia. “Aceh memiliki banyak budaya yang baik, di Aceh setiap peringatan maulid nabi besar Muhammad, SAW, nanti akan ditampilkan berbagai atraksi budaya yang tidak terlepas dari budaya islami yang menjadi pengamalan di Aceh.” ungkap Syamsurizal.
Pihak panitia penyelenggara telah menentukan lagu-lagu yang dibawakan peserta dalam kegiatan tahunan kantor Penghubung Pemerintahan Aceh di Jakarta tersebut, ada dua lagu wajib berbahasa Aceh, Deme Nanggroe dari Effan, dan Adat dari Liza Aulia. Sedangkan lagu pilihan adalah lagu yang berbahasa Gayo yang berjudul Lut Tawar dari Ben Cek, Tutit Liet dari Ervan Ceh Kul, serta Ama Ine yang dipopulerkan oleh Zuhra.
Amatan LintasGayo.co, riuh ratusan penonton yang hadir memadati anjungan Aceh TMII menjadi semangat para peserta untuk menunjukkan penampilan terbaik mereka dalam festival tersebut. Suasana menegangkan terlihat pada saat pengumuman pemenang lomba festival Lagu Gayo dan Aceh tersebut. Terpilih 6 pemenang yang meliputi juara pertama, juara kedua dan juara ketiga kemudian ditambah pemenang harapan satu, harapan dua, dan harapan tiga.
Juara pertama berhasil di raih oleh Fauzul Abadi yang berasal dari Takengon Aceh Tengah, kemudian juara kedua diraih Andre Farhan berasal dari Garut Jawa barat, dan untuk juara ketiga berhasil diraih Fikri, seorang perempuan yang berasal dari Aceh singkil, pemenang harapan Satu diraih oleh Adayat dari Aceh utara, kemudian pemenang harapan dua Nazri Adlani Albanul dari Takengon Aceh tengah dan terakhir harapan tiga Aline asal Minahasa, Sulawesi Utara.
Ketua Ikatan Musara Gayo Jabodetabek, Muhammad Hasan Daling, ikut menyaksikan dari awal hingga selesai acara mengaku bangga atas terselenggaranya festival. Dia berpandangan dengan adanya acara ini, lagu Gayo dan Aceh tidak hanya bisa dinyanyikan orang Gayo saja, tetapi juga orang di luar Gayo begitu pula dengan lagu Aceh.
“Jadi dengan demikian semua kalangan dapat menikmati lagu-lagu yang berasal dari Provinsi Aceh,” Ujar Hasan Daling
(Zuhri Sinatra | DM)