
Lhokseumawe-LintasGayo.co : Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unima) Lhokseumawe turut prihatin atas persoalan di Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon yakni terancam ditutupnya layanan akademik UGP Takengon oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) karena belum memenuhi persyaratan sesuai UU berlaku,
Demikian dikatakan oleh Juliadi, Mahasiswa Universitas Malikussaleh (UNIMAL) yang juga Wakil KetuaUmum Forum Interaksi Mahasiswa (FIMA) Paya Bakong, kepada LintasGayo.co Kamis 3 April 2014.
Kami berharap ketua yayasan yang juga Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin untuk segera menyelesaikan persoalan yang sedang terjadi saat ini, demi keberlangsungan pendidikan di Aceh Tengah, sebut Juliadi.
“UGP Takengon merupakan Universitas kebanggaan banggakan masyarakat dataran tinggi Gayo sehingga persoalan yang terjadi harus segera diselesaikan sehingga UGP tetap berjalan seperti biasanya”, katanya.
Apa yang dialami oleh mahasiswa UGP Takengon, kami mahasiswa Unimal Lhokseumawe juga merasakannya karena sesama mahasiswa ada iktana bathin, terlebih lagi mahasiswa Unimal Lhokseumawe baru melakukan KKN-PPM di Aceh Tengah, paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan mahasiswa UGP Takengon melalukan demo di Kantor Bupati Aceh Tengah untuk mempertanyakan kejelasan status rektor dan juga ijazah yang ditandatangani rektor, serta keabsahan universitas.
Mahasiswa UGP Takengon khawati saat terbitnya SK Kopertis Nomor 097/K1.21/PS/2013 yang menjelaskan beberapa poin tentang beberapa peraturan tentang kelayakan pengurus kampus. salah satunya yakni rektor tidak apabila tidak mengantongi Nomor Induk Dosen Nasional.(Zah)





