
Takengon-LintasGayo.co: Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tajuk, Isranuddin Harun sepakat dengan pendapat dosen dan Antropolog Unimal Teuku Kemal Pasya, apabila longsor batuan di kawasan Retak, Kampung Lelabu, Kebayakan yang menewaskan 2 mahasiswa Unimal, murni kecelekaan akibat kelalaian manusia.
“Itu bukan bencana,tapi pembiaran dari pihak pelaku proyek jalan di situ,” kata Isranuddin Harun saat dihubungi LintasGayo.co di Takengon, Selasa (1/4/2014).
Dikatakannya, pengerjaan proyek tersebut dilakukan mulai dari atas bagian gunung sisi selatan Lut Tawar, sehingga diduga merenggangkan pertahanan gunung. Akibatnya, itu sudah bisa diduga akan longsor.
“Seharusnya pihak terkait memberi warning kepada masyarakat yangmelintas disitu,” katanya.
Atas peristiwa tersebut, LSM Tajuk akan mengkaji masalah itu lebih serius dan meminta pihak terkait,termasuk pemkab Aceh Tengah bertanggungjawab atas hilangnya nyawa manusia.
“Nanti ini akan dikaji, karena ada beberapa titik lain yang juga cukup rawan longsor akibat pembangunan jalan,” ujarnya. (tarina)
Berita Terkait:
Antropolog Unimal: Pemkab Aceh Tengah harus bertanggungjawab atas korban longsor di Retak Lelabu





