
Takengon-LintasGayo.co : Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar danau Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah masih sangat rendah, juga wisatawan. Begitu disimpulkan King Rawana,mpemilik dan pengelola wisata Pante Ketibung, Kelitu, Minggu 30 maret 2014.
“Kita selalu mengingatkan kepada warga yang masuk ke lokasi kami agar tidak membuang sampah serampangan, terlebih ke dalam danau, namun sedikit saja yang peduli,” keluh King Rawana.
Padahal, kata King, pihaknya sudah menyediakan tong sampah sedemikian banyak dalam lokasi seluas setengah hektar tersebut.
Untuk lebih mengefektifkan upaya penyelamatan danau, King berharap pihak terkait di jajaran pemerintah lebih memberi perhatian terutama dalam mensosialisasikan pentingnya mempertahankan keasrian danau yang dinilai banyak kalangan mulai tercemar.
Selain itu kata putra tokoh masyarakat Gayo, Muhammad Syarif ini, juga promosi wisata mesti ditingkatkan lagi sehingga ekonomi masyarakat bisa tumbuh dari sektor ini.
“Upaya penyelamatan danau Lut Tawar mesti dilakukan semaksimal mungkin, dan di sisi lain potensi wisata juga harus mampu mendongkrak ekonomi masyarakat,” kata King Rawana.
Terkait usahanya yang dibuka sejak tahun 2003 itu, King mengaku belum bisa dijadikan sebagai tumpuan ekonomi keluarganya. “Ini masih usaha sampingan, belum pokok. Namun kita optimis dengan dilakukannya peningkatan badan jalan di sekitar danau serta jalan yang masuk ke daerah ini akan membawa dampak positif terhadap sektor wisata,” tandas King Rawana.
Amatan LintasGayo.co di Pante Ketibung minggu siang tersebut cukup ramai dikunjungi wisatawan lokal yang umumnya anak-anak dan keluarga. Lingkungannya cukup asri dan bersih, tersedia tempat bermain untuk anak-anak dan tersedia lapangan parkir kenderaan yang cukup luas.(WA)