
SEJUMLAH tokoh masyarakat Gayo menyatakan miris dengan kondisi perpolitikan di Aceh Tengah saat ini, terlebih menjelang hari pemungutan suara 9 April 2014. Berikut kata mereka yang dihimpun LintasGayo.co, Sabtu 29 Maret 2014.
Tgk. Mahmud Ibrahim (tokoh agama, sejarawan, akademisi)
Mari kita tak henti-hentinya berguru dan semua kita adalah guru. Hormati harga orang lain agar harga kita juga dihormati orang lain.
Selain itu juga mohon diingat bagaimana sejarah perjuangan para pendahulu baik dimasa perang meraih dan mempertahan kemerdekaan, serta pengorbanan para pendahulu membangun negeri Gayo untuk kejayaan masa depan.

Drs. H. Ibnu Hajar Lut Tawar (tokoh adat Gayo dan budayawan)
Semua kita tentu mengharapkan penyelenggaraan Pemilu Legislatif yang Insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 9 April mendatang dapat berlangsung sesuai prinsip dan demokrasi yakni Langsung, Umum, Bebas, Rahasia ( Luber) dan Jujur serta Adil (Jurdil).
Hingga kini, semua kita berharap pemilu dapat berlangsung aman, damai dan tertib. Kondisi tersebut baru dapat dicapai ketika semua pihak penyelenggara seperti KIP, Panwas, Pemantau dan pihak petugas keamanan serta seluruh elemen masyarakat sebagai peserta pemilihan juga partai politik maupun jajaran calegnya, untuk bersikap saling menghargai dan menghormati serta mentaati aturan main.
Jika hal ini bisa terjaga dengan baik maka impian kita mewujudkan pemilu damai pasti dapat menjadi nyata.

Hamidah, SH (tokoh perempuan, praktisi hukum dan mantan anggota KIP Aceh Tengah dan Bener Meriah)
Kepada penyelanggara dari semua jajaran agar betul-betul menguasai teknis penyelenggaraan dari seluruh tahapan, khususnya saat pemungutan suara, penghitungan perolehan suara dan pengisian formulir-formulir yang disediakan. Selain itu cermat membaca aturan perundang-undangan terkait Pemilu.
Tgk. H. Chusain Turmudzie (tokoh agama)
Tentukan masa depan bangsa dan ummat dengan memilih pemimpin/ calon legislatif yang dikenal dalam kesehariannya taat beribadah, selain dipandang mampu menjadi pemimpin.

Mirda Alimi, SE, MSi (rektor Universitas Gajah Putih Takengon)
Kita Berharap dalam pelaksanaan Pemilu 9 April 2014 mendatang, pihak pelaksana maupun elemen masyarakat diharapkan pro aktif dan meminimalisir tindak pelanggaran pemilu sehingga tidak menyebabkan munculnya konflik dan menimbulkan kericuhan, keresahan ditengah-tengah masyarakat.
Dilain pihak Rektor Universitas Gajah Putih ini menghimbau agar masyarakat lebih cerdas memilih wakilnya sehingga kedepan daerah ini sektor pembangunannya lebih baik lagi.
Disinggung dari pantauannya partai mana yang memiliki peluang untuk menang pada pemilu 2014 ini di Takengon, Mirda Alimi menerangkan bahwa terkait hal tersebut dirinya tidak mau berspekulasi karena hal tersebut perlu dilakukan penelitian secara khusus ke masyarakat.
Siapa yang menang tergantung kepada masyarakat dalam menilai Caleg, mudah mudahan masyarakat kita hari ini lebih cerdas dalam memilih wakilnya.(Khalis, Rahman)